Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Meski Dibayang-bayangi Corona, Sukuk Ritel Tetap Laris Diburu

Meski Dibayang-bayangi Corona, Sukuk Ritel Tetap Laris Diburu Kredit Foto: Freepik
Warta Ekonomi, Jakarta -

Di tengah kondisi pasar keuangan yang volatile akibat wabah virus Corona melanda Indonesia, minat investor terhadap sukuk negara ritel tetap tinggi.

Hal ini terbukti dari pemerintah yang menetapkan hasil penjualan dan penjatahan sukuk negara ritel seri SR-012 sebesar Rp12,14 triliun dengan jumlah investor tercatat mencapai 23.952 orang. Hasil penjualan ini melebihi target indikatif pemerintah sebesar Rp7,66 triliun.

Keterangan pers Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan di Jakarta, Kamis (26/3/2020), menyatakan sukuk ritel yang pertama kali dijual secara online ini berhasil menarik investor baru sebanyak 9.743 investor atau 40,68% dari total investor. Di mana sebanyak 3.856 investor atau 40% didominasi oleh generasi milenial.

Baca Juga: OJK Ubah Jam Perdagangan Saham BEI, KPEI, dan KSEI

Berdasarkan kelompok profesi, jumlah investor terbesar oleh wiraswasta sebanyak 7.532 investor atau 31,45% dengan volume pemesanan sebesar Rp5,57 triliun. Sementara berdasarkan kelompok umur, jumlah investor maupun volume pemesanan terbesar didominasi oleh generasi Z atau berusia di bawah 19 tahun, yaitu 88 investor dengan total pemesanan Rp3,65 miliar.

Dari 22 mitra distribusi, penjualan terbesar untuk kategori bank konvensional adalah PT Bank Central Asia, Tbk sebesar Rp1,96 triliun. Sedangkan untuk bank syariah diraih oleh Bank Syariah Mandiri sebesar Rp316,9 miliar dan untuk perusahaan efek diraih oleh PT Trimegah Sekuritas Indonesia, Tbk sebesar Rp149,3 miliar.

Baca Juga: Industri Sawit Ikut Perangi Corona!

Sementata untuk kategori fintech diraih oleh PT Bareksa Portal Investasi sebesar Rp18,2 miliar. Sampai dengan Maret 2020, pemerintah telah menerbitkan sebanyak dua instrumen SBN ritel, yaitu SBR009 dan SR012 dengan total nominal penerbitan mencapai Rp14,39 triliun.

"Penerbitan instrumen SBN ritel tersebut merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memperdalam pasar keuangan domestik serta memperluas basis investor, khususnya investor ritel," seperti tertulis.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: