Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Demokrat Heran: Manusia Ngomel Dolar Naik, Eh Malah Minta Lockdown

Demokrat Heran: Manusia Ngomel Dolar Naik, Eh Malah Minta Lockdown Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Politikus Demokrat Ferdiand Hutahaean buka suara terkait beberpa pihak yang mendesak pemerintah untuk menerapkan lockdown dalam menangani penyebaran virus corona atau Covid-19.

"Saya harus katakan, manusia yang ributin Dolar sudah 17 ribu tapi minta lockdown itu artinya memang tak paham situasi. Maunya Dolar 10 ribu tapi lockdown. Ilmu dari alam ghoib mana yang bisa begitu?" cuitnya dalam akun Twitternya, seperti dikutip, Kamis (26/3/2020).

Menurutnya, saat ini kondisi ekonomi Indonesia juga harus melihat lebih luas, yaitu kondisi global. "Kita semua tentu ingin Rupiah kuat, ekonomi meningkat, pendapatan perkapita naik. Semua pasti mau, tapi dengan kondisi global seperti ini, apa yang bisa kita harap selain berdoa memohon yang terbaik bagi bangsa?," tambahnya.

Baca Juga: Via Telekonferensi, Presiden Korsel Bakal Ungkap Langkah Tangani Corona di Forum G20

Baca Juga: Twitter Donasikan US$ 1 Juta untuk Jurnalis Peliput Wabah Corona

Namun, meski begitu, ia juga berharap pemerintah lebih bisa menangani penyebaran wabah virus corona agar kepercayaan dan optimisme masyarakat tidak runtuh.

"Karena penanganan corona saja amburadul managementnya, jadi rakyat kehilangan harapan dan optimisme," imbuh dia.

Sambungnya, "jikapun ekonomi rontok, tapi setidaknya penanganan korban Covid-19 pemerintah harus siap dan sigap." tambahnya.

Lebih lanjut, ia juga menyayangkan sikap berbagai pihak yang masih saling mencaci. "Negara sudah acak adut begini, negara kesusahan, negara kesulitan, tapi sekadar untuk bersatu saja melawan Corona yang membawa malapetaka kemanusiaan dan makapetaka ekonomi, anak bangsa ini tak mampu" tulisnya lagi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: