Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Percakapan Dokter dengan Pasien Positif Corona di Ruang Isolasi Bikin Hati Tersayat

Percakapan Dokter dengan Pasien Positif Corona di Ruang Isolasi Bikin Hati Tersayat Kredit Foto: Reuters/Noel Celis
Warta Ekonomi, Riyadh -

Ratusan ribu petugas kesehatan, termasuk dokter dan staf paramedis, berjuang sepanjang waktu untuk menahan penyebaran virus corona di seluruh dunia. 

Mereka menghabiskan malam tanpa tidur dan bahkan mempertaruhkan hidup mereka sendiri untuk menyelamatkan mereka yang terinfeksi virus mematikan serta mereka yang dirawat di ruang isolasi rumah sakit untuk menunjukkan gejala pandemi.

Baca Juga: 3 Penyebab Angka Kematian Korban Corona Italia Tertinggi di Dunia

Mereka mendapatkan pengalaman yang unik dan beragam ketika berurusan dengan pasien yang sebenarnya dan yang dicurigai dari semua kelompok umur dan memiliki sifat kepribadian yang beragam.

Mereka juga berjuang untuk mengurangi kecemasan dan ketakutan mereka yang hidup dalam isolasi medis. Nour Al-Jarbaa, seorang dokter di fasilitas kesehatan di Kerajaan Arab Saudi, adalah satu di antara mereka.

"Dokter, apakah saya akan mati karena virus corona?" kata Al-Jarbaa menirukan pertanyaan yang sering diulang pasien, seperti dikutip dari Saudi Gazette, Kamis (26/3/2020).

“Kami berjuang untuk menenangkan perasaan mereka yang terganggu, dengan meyakinkan mereka bahwa tidak perlu khawatir karena kami menawarkan mereka perawatan terbaik. Ini membantu mengurangi kecemasan mereka dan membuat mereka tidur lebih baik,” kata Al-Jarbaa menambahkan.

Al-Jarbaa mengatakan dia dan rekan-rekannya bertemu dengan sejumlah orang yang terinfeksi virus yang datang dari Kuwait dan Bahrain dan mereka diisolasi.

"Kami mengambil sampel dari mereka dan mengirim beberapa dari mereka pulang yang hasil tesnya negatif, sementara yang lain tetap dalam isolasi meskipun tidak ada gejala," katanya menambahkan bahwa siapa pun yang dinyatakan positif langsung dikarantina.

Al-Jarbaa mengatakan sebagian besar pasien tidak mengetahui penyakit ini meskipun mereka tertular melalui kontak.

“Orang yang terinfeksi berbeda satu sama lain dalam menerima berita karena beberapa dari mereka pada awalnya menolak dan kemudian menerima kondisi mereka dan setuju untuk perawatan.”

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: