Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Corona Bikin Industri Sawit Nasional Terombang-ambing

Corona Bikin Industri Sawit Nasional Terombang-ambing Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Industri sawit dalam negeri diperkirakan akan menghadapai tantangan berat. Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), Mukti Sardjono mengatakan situasi politik danĀ  ekonomi dunia akhir-akhir ini berada pada situasi tidak pasti seiring dengan penyebaran virus corona (Covid-19).

"Terkait dengan pandemi corona, BNPB mengkhawatirkan bahwa cekaman Covid-19 di dalam negeri akan berlangsung sampai Lebaran. Sementara banyak pakar dunia memperkirakan puncak pandemikĀ  corona akan terjadi pada sekitar Mei-Juni. Situasi ini dikhawatirkan akan menekan harga minyak nabati, termasuk minyak sawit," kata Mukti di Jakarta, Kamis (26/3/2020).

Mukti mengatakan pandemik corona yang melanda hampir di seluruh dunia bakal menyebabkan perlambatan kegiatan ekonomi global. Hal ini berakibat pada penurunan konsumsi minyak nabati, terutama minyak nabati yang diimpor.

Baca Juga: Perangi Corona, Ilmuwan Singapura di Garis Depan Kembangkan Tes Cepat

Di sisi lain, lanjut dia, harga minyak bumi yang tidak menentu karena ketidaksepakatan antara OPEC dan Rusia akan turut semakin memengaruhi ekonomi global.

Selain itu, peralihan musim kemarau 2020 dan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) akan menjadi tantangan yang besar bagi industri sawit nasional. Mukti mengatakan pembukaan lahan dengan sistem bakar oleh masyarakat harus dapat dihindari, meskipun peraturan perundangan masih memungkinkan untuk pembukaan lahan di bawah dua hektare.

Ia menegaskan setiap perusahaan perkebunan perlu memperkuat kembali koordinasi dengan instansi terkait dan memeriksa kesiapan sarana dan prasarana pencegahan kebakaran yang dimiliki.

Baca Juga: Jokowi Ungkap Kekecewaan soal Penanganan dan Pengendalian Karhutla

Upaya yang telah dilakukan oleh perusahaan kelapa sawit dalam membangun Masyarakat Peduli Api, Desa Peduli Api, dan sejenisnya perlu terus dikembangkan dengan melibatkan lebih banyak lembaga masyarakat formal dan nonformal.

"Dengan koordinasi yang baik dan keterlibatan lebih banyak masyarakat diharapkan insiden karhutla tahun 2020 akan dapat ditekan, bahkan dihindari," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: