Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pemerintah India pada Warganya saat Lockdown: Ditembak atau Ikuti Prosedur

Pemerintah India pada Warganya saat Lockdown: Ditembak atau Ikuti Prosedur Kredit Foto: Reuters/Peter Schneider
Warta Ekonomi, New Delhi -

Warga India diperingatkan bahwa mereka bisa ditembak jika melanggar prosedur pembatasan wilayah atau lockdown.

Perdana Menteri India Narendra Modi pekan ini menerapkan kebijakan lockdown di negara berpenduduk 1,3 miliar tersebut. Meski demikian, ribuan orang terlihat berjejer untuk memasuki pasar di Delhi, Kolkota dan Mumbai pada Kamis.

Baca Juga: Orang Terkaya India Dirikan Pusat Corona Pertama di Negaranya dengan Fasilitas Luar Biasa!

Polisi pun dikerahkan untuk memaksa warga yang keluar rumah. Laporan mengutip Daily Mail, Jumat (27/3/2020) terlihat beberapa polisi memukuli para pelanggar aturan lockdown dengan rotan, serta memaksa warga lainnya untuk berjongkok.

Di Negara Bagian Telangana, Gubernur Kalvakuntla Chandrashekhar, membuat ancaman bagi siapa saja yang terus melanggar aturan lockdown.

"Tolong jangan biarkan sampai seperti ini," katanya. Pemerintah tidak dapat menghentikan semua orang dan saya harus memanggil tentara atau mengeluarkan perintah tembak di tempat. Tolong tinggal di rumah,” serunya.

Para ahli memperingatkan bahwa 500 juta warga India dapat tertular virus corona, yang berarti lebih dari 1 juta kematian dalam 12 bulan ke depan.

PM Modi mengatakan bahwa hanya layanan penting seperti air, listrik, layanan kesehatan, layanan kebakaran, bahan makanan dan layanan kota yang akan diizinkan untuk beroperasi.

Sedangkan semua toko, perusahaan komersial, pabrik, bengkel, kantor, pasar, dan tempat ibadah akan ditutup.

Sementara layanan bus dan kereta antarnegara akan ditangguhkan. Kegiatan konstruksi juga akan dihentikan.

“Menurut para ahli kesehatan, 21 hari adalah waktu minimal paling penting untuk memutus siklus penyebaran virus corona. Jika kita tidak dapat menahan pandemi ini dalam 21 hari ke depan, negara dan keluarga Anda akan mengalami kemunduran selama 21 tahun. Jika kita tidak dapat menahan dalam 21 hari ke depan, maka banyak keluarga Anda akan hancur selamanya,” tutur Modi.

Dr. Mike Ryan, pakar kedaruratan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), mengatakan bahwa dengan melakukan lockdown, India memiliki peluang untuk melakukan pengujian, pengawasan dan karantina.

“India menyingkirkan polio dengan mengatasi masalahnya hingga ke tingkat desa. Dan India menang. Jika India melakukan hal yang sama, memecah masalah hingga tingkat desa, memberlakukan langkah-langkah yang diperlukan, maka ada jalan keluar,” paparnya.

Melansir data Universitas Johns Hopkins per Jumat, 27 Maret, virus corona di India, telah menjangkiti 761 orang, 34 di antaranya meninggal.

Secara global, virus corona yan menyebabkan penyakit Covid-19, itu menginfeksi 540.832 dan menyebabkan 24.293 meninggal.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: