Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Lakukan Penipuan Produk Alat Kesehatan, Ribuan Toko Online Ditutup

Lakukan Penipuan Produk Alat Kesehatan, Ribuan Toko Online Ditutup Kredit Foto: Sumber lain
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sejak banyak masyarakat tinggal di rumah, aktivitas belanja online meningkat. Hal itu rupanya dimanfaatkan pelaku kejahatan untuk melakukan penipuan dengan modul jual beli online. Penipuan alat kesehatan yang jadi barang paling dicari paling banyak terjadi.

Praktik penipuan banyak ditemui di toko online (e-commerce) berkonsep marketplace, di mana siapa pun dapat dengan bebas membuat akun untuk menjual barang. Ada ribuan penjual dengan akun berbeda menjual berbagai produk seperti alat kesehatan dengan harga bervariasi. Parahnya, ada penjual memasang harga tidak wajar dengan membuat judul dan deskripsi yang mengeksploitasi virus corona (Covid-19).

Baca Juga: Corona Bawa 'Durian Runtuh' Buat E-Commerce, Pembelian Makanan Daring Melonjak Pesat

Menanggapi hal itu, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika) Kemenkominfo, Semuel Abrijani Pangerapan, menjelaskan, untuk mengantisipasi kasus-kasus penipuan di marketplace, Kominfo sudah melakukan pertemuan dengan marketplace. Ribuan merchant Tokopedia yang diduga melanggar itu akhirnya ditutup setelah ada imbauan dari Kominfo.

"Tindakan itu ternyata sudah dilakukan sebelum Kominfo memanggil marketplace," ungkap Samuel, Jumat (27/3/2020).

Menurut Samuel, sangat tidak elok di tengah kondisi pandemi Covid-19, justru harga-harga alat kesehatan melonjak. Namun menurutnya, tidak semua toko online berkonsep marketplace membiarkan praktik penipuan terjadi. Bukalapak contohnya, yang langsung menutup akun penjual yang menawarkan harga alat kesehatan tidak normal.

"Tindakan penutupan itu positif dan itu bukan hanya di Indonesia, di Amerika juga dilakukan, dilakukan Amazon memblok penjual. Tidak elok di saat sulit justru bertindak seperti itu," ujar Semuel.

Samuel berharap masyarakat juga lebih hati-hati. Jika memungkinkan, lakukan perbandingan harga sebelum membeli. Cari tahu juga harga yang sebenarnya untuk produk seperti masker di apotek-apotek atau aplikasi yang spesifik untuk kesehatan.

VP of Corporate Communications Tokopedia, Nuraini Razak, kepada wartawan mengklaim sudah menutup ribuan toko yang mengeksploitasi dampak Covid-19, terutama ketegori kesehatan. Tokopedia juga membuka pengaduan atau laporan dari masyarakat yang nantinya secara berkala akan ditinjau atau review.

Sementara itu, CEO Bukalapak, Rachmat Kaimuddin mengatakan bahwa Bukalapak terus melakukan pengawasan dan penindakan atas toko online atau pelapak yang menjual barang dengan harga tidak wajar. Hingga Senin (23/3/2020), dia mengaku telah menindak tegas pelapak yang melakukan praktik penjualan masker dan hand sanitizer di luar harga batas wajar.

"Kami sudah menindak tegas pelapak kami yang mengambil keuntungan yang tidak wajar dalam kondisi ini. Kami akan terus memantau, memonitor situasi ini, dan melanjutkan tindakan tegas tersebut jika diperlukan," ucap Rachmat.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Agus Aryanto
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: