Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pertahanan Negara Terancam: Tito Karnavian Mundur, Biar Prabowo yang Jadi Garda Terdepan!

Pertahanan Negara Terancam: Tito Karnavian Mundur, Biar Prabowo yang Jadi Garda Terdepan! Kredit Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Warta Ekonomi, Jakarta -

Politikus Demokrat, Andi Arief, kembali mengkritik terkait kinerja pemerintah dalam penanganan virus corona (Covid-19). Menurut dia, pertahanan negara saat ini sedang terancam gegara virus dari Wuhan, China itu.

Andi pun menyebut nama Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, yang seharusnya berada di barisan terdepan dalam penanganan corona, bukan menteri lain yang mestinya berperan mengurusi administrasi pemerintahan seperti Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian.

Baca Juga: Corona Jangkiti Pejabat dan DPR, MPR: Pak Jokowi, Cepat Lockdown Jakarta!

"Ini soal pertahanan negara yang terancam, Menhan Prabowo yang harus berada di depan, bukan menteri lain. Mendagri urusan administrasi pemerintahan, mendagri urusan komunikasi internasional. Dasarnya UU Darurat, bukan kekarantinaan. JANGAN TAKUT Kudeta," kata Andi dalam cuitannya di akun Twitternya, @AndiArief_ yang dikutip Sabtu, 28 Maret 2020.

Dia mengingatkan, keselamatan rakyat dalam bencana wabah Covid-19 menjadi prioritas dari segalanya. Namun, kalimat keselamatan rakyat jangan hanya jadi slogan pemerintah dalam penanganan Covid-19.

Baca Juga: Soal Pembangunan Ibu Kota Baru, Ekonom: Tunda Dulu, Fokus Corona!

Ia mengkritisi pemerintah harus segera menjalankan operasional penanganan demi menekan angka penularan Covid-19.

"Keselamatan Rakyat adalah hukum tertinggi. Kalimat ini lagi ngetren sebagai Propaganda penanganan virus korona. Bentuk operasionalnya apa? Semua aturan gugur dengan sendirinya demi keselamatan rakyat? Ok lah, tetapi jangan sampai ada kesan SAYA adalah Negara dan di atas hukum," demikian tambah cuitan Andi.

Pun, jumlah pasien positif terinfeksi Covid-19 di Tanah Air terus bertambah signifikan. Pada Jumat, 27 Maret 2020, angkanya sudah menembus 1046 kasus. Dari jumlah itu, korban meninggal mencapai 87 orang dengan yang sembuh ada 46 orang.

"Ada penambahan kasus cukup signifikan ada 153 kasus baru yang kita dapatkan," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto dalam keterangan persnya, di gedung BNPB, Jakarta, Jumat, 27 Maret 2020.

Baca Juga: Pemerintah Komitmen Lindungi dan Lestarikan Bahasa Bali

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: