Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sejumlah Wilayah Berlakukan Lockdown, Pelaku Usaha Jasa Kirim Barang Ketar-Ketir!

Sejumlah Wilayah Berlakukan Lockdown, Pelaku Usaha Jasa Kirim Barang Ketar-Ketir! Kredit Foto: JNE
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pandemi virus corona (Covid-19) memukul hampir semua sektor bisnis, termasuk jasa pengiriman barang dan logistik, yang ditandai dengan menurunnya jumlah paket pengiriman barang. Tak hanya itu, penutupan akses oleh sejumlah daerah juga menimbulkan tantangan baru bagi sektor pengiriman. 

Presiden Direktur JNE, Mohamad Feriadi, mengatakan bahwa meski jumlah pengiriman barang dan logistik menurun sejak wabah ini merebak, imbas negatif pandemi corona terhadap bisnis jasa pengiriman barang tidak begitu signifikan jika dibandingkan sektor lainnya.

Baca Juga: Bank Artha Graha Peduli Bentuk RS Lapangan untuk Tes Corona, 3 Kriteria Ini Bakal Jadi Prioritas!

"Penurunan pengiriman barang mencapai 5% sampai 10%, jadi tidak terlalu signifikan," ujar Feriadi, Kamis (26/03/2020).

Namun, Feriadi mengaku khawatir akan imbas tak langsung pandemi virus corona ini pada jasa pengiriman barang ke depannya. Pasalnya, sejumlah daerah berencana menutup akses jalur pengiriman, baik laut atau pun udara. Seperti Papua misalnya yang telah menutup pelabuhan lautnya.

Baca Juga: Alhamdulillah! Alhamdulillah, Semua Pasien Positif Corona di Wilayah Ini Sembuh!

Menyikapi hal itu, Feriadi mengatakan, JNE tengah menyiapkan berbagai solusi untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut. Apalagi, kata dia, sebentar lagi sudah masuk bulan Ramadhan yang merupakan peak season bagi jasa pengiriman barang.

"Kami tentu akan mencari solusi untuk pengiriman barang ini. Namun jika tidak bisa masuk, tentu kami tak akan memaksakan. Pada prinsipnya kami mengikuti aturan dari pemerintah," terangnya.

Untuk mengatasi masalah penutupan akses ini, Feriadi mengaku terus berkoordinasi dengan pemerintah. Soal keputusan, imbuh dia, pihaknya belum mengetahui dengan pasti karena masih menunggu hasil rapat koordinasi yang akan dilakukan pemerintah.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: