Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Indonesia Ranking 2 Dunia untuk Tingkat Kematian Corona, DPR: Berarti Ada yang Salah Penanganannya

Indonesia Ranking 2 Dunia untuk Tingkat Kematian Corona, DPR: Berarti Ada yang Salah Penanganannya Kredit Foto: Antara/Ari Bowo Sucipto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Komisi XI DPR RI, Felly Esterlita Runtuwene mengatakan, harusnya pemerintah serius dalam penanganan wabah Covid-19 lewat anggaran yang ada di APBN 2020.

Dia menjelaskan, penanganan virus ini tidak boleh ada batasan. Di mana minimal Rp250 triliun, atau 10 persen hingga 15 persen dari APBN 2020 yang berjumlah Rp2.540 triliun segera dikucurkan untuk daerah-daerah yang tingkat kasus Covid-19 sangat tinggi.

“Jumlah korban meninggal kita sudah lebih dari 100. Padahal kasus positifnya hanya di angka 1.000 lebih. Death rate kita berarti 8,8 persen. Ini menjadi angka tertinggi di Asia dan nomor dua di dunia. Dan ini terjadi setiap hari. Berarti ada yang salah atau belum on the track dalam penanganannya,” ujar Felly, Minggu 29 Maret 2020.

Politisi Partai Demokrat itu mendesak pemerintah untuk menahan anggaran pembangunan infrastruktur kemudian dialihkan ke Covid-19.

“Kami, Komisi IX sangat memahami keadaan pemerintah hari ini. Tapi tidak ada jalan lain selain fokus anggaran ke Covid-19. Untuk pembangunan fisik, infrastruktur sebaiknya di-hold dulu. Realokasikan ke Covid-19,” ungkap Felly.

Menurut dia, anggaran sebesar Rp250 triliun tersebut akan digunakan untuk pembangunan dan penambahan infrastruktur laboratorium Covid-19 yang memadai di seluruh provinsi. Khususnya di rumah-rumah sakit rujukan.

“Untuk menekan penyebaran Covid-19 di Indonesia yang sudah mencapai 8 persen, kita harus punya infrastruktur laboratorium yang memadai dengan alat-alat yang berstandar WHO,” kata Felly.

Bagi Felly, angka tersebut menunjukkan lemahnya penanganan Covid-19 dalam dua sisi, yakni perlindungan dan pelayanan terhadap warga negara. Terlebih, perlindungan terhadap para tenaga medis.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: