Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Lamban Atasi Covid-19, Fadli Zon Ngedumel: Jika Saja Tak Ada 'Wabah Kedunguan'

Lamban Atasi Covid-19, Fadli Zon Ngedumel: Jika Saja Tak Ada 'Wabah Kedunguan' Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Ketua Umum DPP Gerindra, Fadli Zon, terus menyuarakan kritikan kepada pemerintahan Jokowi dalam penanganan corona (Covid-19). Kali ini, ia menyinggung adanya wabah kedunguan di tingkat atas.

Fadli bilang jika tak ada wabah kedunguan, bisa lebih cepat mengatasi wabah Covid-19.

Baca Juga: Seruan TOP Fadli Zon: Tinggalkan Politik, Setop Buzzer Sewaan, dan Waktunya...

"Selain menghadapi wabah #COVID19 kita juga menghadapi 'wabah kedunguan' di tingkat atas. Kalau tak ada 'wabah kedunguan' mungkin lebih cepat mengatasi wabah Covid-19," demikian cuitan Fadli di akun Twitternya, dikutip Senin (30/3/2020).

Dia mengatakan sudah mengingatkan pemerintahan Jokowi sejak dua bulan lalu terkait antisipasi wabah Covid-19. Ia menyampaikan pesan dengan tulisan di media sosial agar pemerintah membuat rantai komando khusus dan mitigasi bencana Covid-19.

"Ini twit n tulisan sy persis 2 bulan lalu, 29 Januari 2020 ketika sdg Konferensi Parlemen Negara Islam di Ougadougou, Burkina Faso, Afrika. Sy sdh ingatkan pemerintah agar buat rantai komando khusus n mitigasi bencana virus corona," tambah cuitan Fadli.

Dalam tulisan yang juga diunggah dalam Twitternya itu, Fadli mengatakan pemerintahan Jokowi lamban dalam mengantisipasi penyebaran Covid-19. Menurut dia, hingga 29 Januari 2020 belum ada satupun kebijakan penting yang menentukan dibuat pemerintah.

Padahal, kata dia, sudah ada enam negara tetangga yang sudah jelas terpapar Covid-19. Ia pun menyebut negara itu seperti antara lain Vietnam, Kamboja, Malaysia, Singapura, dan Australia.

"Pemerintah cenderung lamban dalam menyusun kebijakan mengantisipasi penyebaran wabah virus Corona. Hingga hari ini (29 Januari 2020) misalnya, belum ada satupun kebijakan yg bersifat menentukan terkait persoalan tsb," tulis Fadli.

Sebelumnya, pemerintah melalui Juru Bicara untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, mengatakan kasus positif virus corona (Covid-19) hingga Minggu, 29 Maret 2020 pukul 12.00 WIB mengalami penambahan.

Ada penambahan 130  kasus baru sehingga total kasus pasien positif Covid-19 sebanyak 1.285 orang dengan 114 meninggal dunia.

"Update dari tanggal 28 Maret pukul 12.00 WIB hingga 29 Maret pukul 12.00 WIB, kasus baru sebanyak 130 orang. Total, kasus kumulatif hari ini 1.285 orang," ujar Yurianto dalam konferensi pers melalui akun YouTube Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Minggu (29/3/2020).

Baca Juga: Kader Gerindra Gantikan AWK Sebagai Anggota DPD RI, De Gadjah: Efektif Kawal Kebijakan dan Pembangunan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: