Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kementerian Nadiem Alokasikan Rp405 Miliar untuk Penanganan Covid-19

Kementerian Nadiem Alokasikan Rp405 Miliar untuk Penanganan Covid-19 Kredit Foto: Antara/Aprillio Akbar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melakukan realokasi atau penyesuaian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2020 sebesar Rp405 miliar untuk upaya pencegahan Coronavirus Disease (Covid-19). Anggaran yang direalokasi itu berasal dari anggaran perjalanan dinas dan rapat koordinasi.

Realokasi anggaran itu juga telah mendapatkan persetujuan dari Komisi X DPR dalam rapat kerja dengan Kemendikbud melalui video conference pada Jumat (27/3/2020). 

Baca Juga: UN Dibatalkan, Begini Cara Nadiem Luluskan Siswa

"Jumlah realokasi anggaran untuk mendukung pencegahan Covid-19 sebesar Rp405 miliar," kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim.

Lebih lanjut, Nadiem menjelaskan bahwa rencana realokasi anggaran untuk penanganan Covid-19 dibagi menjadi empat kegiatan utama, yaitu (1) edukasi Covid-19 dengan alokasi anggaran sebesar Rp60 miliar. (2) Peningkatan kapasitas dan kapabilitas rumah sakit pendidikan dengan alokasi anggaran Rp250 miliar.

Berikutnya, (3) pelaksanaan 150.000 rapid test di lima rumah sakit pendidikan dengan alokasi anggaran Rp90 miliar. Serta, (4) pengadaan bahan habis pakai untuk komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE), triase (triage), pelacakan (tracking), dan pengujian (testing) dengan alokasi anggaran Rp5 miliar di rumah sakit pendidikan dan fakultas kedokteran yang ditunjuk.

Nadiem mengatakan, sumber realokasi anggaran dilakukan dengan menyisir kegiata dari setiap unit utama/program di Kemendikbud. "Anggaran seperti perjalanan dinas ataupun rakor-rakor dengan banyak orang yang tidak mungkin dilakukan di saat-saat seperti ini," ujar dia.

Ia menambahkan, realokasi anggaran dilakukan untuk program penguatan kapasitas 13 rumah sakit pendidikan (RSP) dan 13 fakultas kedokteran (FK) untuk menjadi test center Covid-19. Di rumah sakit tersebut, ditargetkan bisa dilakukan tes hingga 7.600 sampel per hari. Rumah sakit tersebut diharapkan mampu menangani pasien Covid-19 sesuai kapasitas yang ada.

Daftar Rumah Sakit Pendidikan yang segera melakukan penanganan Covid-19 di antaranya tujuh RSP Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN BH), yaitu Universitas Airlangga, Universitas Diponegoro, Universitas Gadjah Mada, Universitas Hasanuddin, Universitas Indonesia, Universitas Padjajaran, dan Universitas Sumatra Utara. Serta enam PTN Non-Badan Hukum, yaitu Universitas Andalas, Universitas Brawijaya, Universitas Mataram, Universitas Sebelas Maret, Universitas Tanjungpura, dan Universitas Udayana.

Adapun 13 fakultas kedokteran yang segera aktif mendukung penanganan Covid-19 yaitu Universitas Bengkulu, Universitas Jember, Universitas Jenderal Soedirman, Universitas Lambung Mangkurat, Universitas Lampung, Universitas Mulawarman, Universitas Palangkaraya, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta, Universitas Pendidikan Ganesha, Universitas Riau, Universitas Sriwijaya, Universitas Syiah Kuala, dan Universitas Tadulako.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: