Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

IMF & Bank Dunia Minta G20 Tangguhkan Utang Negara Termiskin

IMF & Bank Dunia Minta G20 Tangguhkan Utang Negara Termiskin Kredit Foto: Reuters/Yuri Gripas
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia meminta negara-negara anggotanya menangguhkan pembayaran utang negara-negara termiskin di dunia agar dapat memerangi pandemi virus corona, Rabu (25/3/2020).

"Bank Dunia dan IMF percaya bahwa saat ini sangat penting untuk memberikan bantuan global yang masuk akal bagi negara-negara berkembang serta memberikan sinyal kuat ke pasar keuangan," kata lembaga pemberi pinjaman pembangunan yang berbasis di Washington tersebut dalam sebuah pernyataan bersama seperti dikutip Channel News Asia, Rabu (25/3/2020).

Baca Juga: IMF: Corona Bikin Dunia Alami Resesi Ekonomi

Langkah ini bertujuan untuk membantu negara-negara dalam kemiskinan ekstrem, sebagian besar di Afrika sub-Sahara, dan memenuhi syarat untuk pinjaman paling murah dan berbiaya rendah dari Asosiasi Pembangunan Internasional (IDA) yang dibiayai oleh negara-negara yang lebih kaya.

"Wabah virus corona kemungkinan memiliki konsekuensi ekonomi dan sosial yang parah bagi negara-negara IDA yang akan menghadapi kebutuhan likuiditas langsung untuk mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh wabah virus corona," kata organisasi itu.

IMF dan Bank Dunia meminta Kelompok 20 negara mendukung inisiatif semua kreditor bilateral resmi untuk menangguhkan pembayaran utang negara-negara IDA yang meminta penundaan. Selain itu, lembaga-lembaga tersebut juga menyerukan analisis kebutuhan pembiayaan yang akan dihadapi negara-negara ini dan apakah total beban utang mereka berkelanjutan.

Sebagai bagian dari Bank Dunia, IDA adalah salah satu sumber bantuan terbesar bagi 76 negara termiskin di dunia, memberikan nol pinjaman atau pinjaman bunga rendah yang tersebar selama 30 tahun atau lebih, dan memberikannya kepada beberapa negara yang tertekan.

Menurut Bank Dunia, pada tahun fiskal yang berakhir 30 Juni 2019, komitmen IDA berjumlah US$22 miliar, di mana 36 persen diberikan berdasarkan persyaratan hibah.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lili Lestari
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: