Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Memblokir Vendor China Ancam Standar Global Pasar 5G

Memblokir Vendor China Ancam Standar Global Pasar 5G Kredit Foto: The Verge
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketegangan hubungan dagang antara China dan Amerika berujung pada pemutusan hubungan dagang vendor China seperti Huawei dalam implementasi 5G. Hal itu diprediksi dapat menimbulkan fragmentasi antara ekosistem, yang akhirnya konsumen kehilangan manfaat dari adobsi standar global.

Melansir zdnet, Ketua Asosiasi Asia-Pasifik (GSMA) Asia-Pasifik GSM, Gorman, mengatakan bahwa dalam meluncurkan layanan baru, fokus utama sebuah vendor biasanya mengurangi biaya dan mencapai skala manfaat yang lebih besar. Dalam aspek ini, akan ideal bagi semua pemangku kepentingan untuk mengetahui ke mana arah industri ini dan untuk itu akan ada resolusi final.

Baca Juga: Meski Diterjang Corona, Jaringan 5G di China Tetap Berkembang Pesat

Sementara itu, AS dan sekutunya harus berinvestasi di pesaing Huawei untuk memperlambat pertumbuhan pangsa pasar 5G perusahaan China. Amerika menunjuk vendor Finlandia Nokia dan Swedia Swedia sebagai kandidat potensial.

Pemerintah AS sebelumnya menuduh Huawei berbagi informasi sensitif dengan pemerintah mereka dan menyediakan akses ke komunikasi bisnis swasta AS. Pemerintahan Trump juga menekan negara sekutu, seperti Selandia Baru, Australia, dan Inggris, untuk memboikot sistem telekomunikasi Huawei, khususnya peralatan 5G-nya. Trump melakukan ancaman akan "sulit" bagi AS untuk melakukan bisnis di negara-negara yang menggunakan peralatan Huawei.

Mengomentari pertengkaran 5G yang sedang berlangsung  antara China dan AS, Gorman mengakui perlunya bagi pemerintah untuk melindungi kepentingan keamanan nasional mereka. Dia mencatat bahwa GMSA menganjurkan perlunya "kerangka kerja yang transparan dan berdasarkan fakta" untuk memastikan keamanan dan bahwa vendor dan pemasok dapat memenuhi semua persyaratan keamanan.

"Kita perlu menghilangkan kekhawatiran tentang kemampuan membangun dan meluncurkan jaringan 5G," kata Gorman.

Ketika sampai pada resolusi itu, lanjut Gorman, pihaknya perlu mendukung setiap diskusi yang akan membantu memperjelas kerangka kerja, di mana operator dapat beroperasi. Menurutnya, berbagai negara memiliki kepentingan keamanan nasional yang berbeda.

"Kami mendorong penerapan standar dan peluncuran 5G," imbuh Gorman. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Agus Aryanto
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: