Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Untung Garuda Terbang Tinggi di Tahun 2019, Beneran atau Poles Lagi?

Untung Garuda Terbang Tinggi di Tahun 2019, Beneran atau Poles Lagi? Kredit Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Warta Ekonomi, Jakarta -

Di bawah kepemimpinan Irfan Setiaputra, maskapai penerbangan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) pada tahun 2019 memperoleh keuntungan US$6,98 juta. Kinerja perseroan di tahun 2019 jauh lebih baik dibandingkan dengan tahun 2018 yang masih merugi US$231 juta. 

 

Jika diingat, Garuda pada tahun 2018 pun mengaku untung US$5 juta padahal perseroan mengalami kerugian senilai US$175 juta. Atas perbuatan tersebut pun perseroan harus membayar denda sebesar Rp 1,25 miliar atas kesalahan pelaporan keuangan di 2018 yang diidentifikasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan PT Bursa Efek Indonesia (BEI).

 

Baca Juga: Corona Menghantui! Nasib Horor Dialami Saham Garuda, AirAsia, dan IATA Milik Hary Tanoe! Bergidik!

 

Namun, keuntungan tahun ini nampaknya berhasil diraih karena adanya kenaikan pada pendapatan usahanya dibanding tahun sebelumnya. Alhasil perseron pun berhasil membukukan laba dibanding tahun sebelumnya yang membukukan kerugian.

 

Tercatat sepanjang 2019 pendapatan usaha yang berhasil dibukukan oleh perseroan mencapai US$4,57 miliar, naik dibanding pendapatan usaha tahun 2018 yang hanya mencapai US$4,33 miliar.

 

Baca Juga: Irfan Setiaputra Bilang Garuda Babak Belur Dihajar Corona, Saham GIAA Ikut Berdarah-Darah!

 

Untuk beban usaha di tahun 2019, perseroan berhasil menekan menjadi US$4,41 miliar dari sebelumnya US$4,59 miliar di 2018. Hasil ini berhasil membuat perseroan membukukan laba usaha sebesar US$147,01 juta di 2019 dibanding dengan tahun sebelumnya yang membukukan kerugian sebesar US$199,11 juta di 2018.

 

Hasil kinerja perseroan yang positif sepanjang periode tahun 2019 juga berdampak pada meningkatnya total aset perseroan, dimana sampai dengan akhir 2019 total aset perseroan tercatat naik menjadi US$4,46 miliar dari total aset sebelumnya US$4,16 miliar di 2018.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: