Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

F&B Paling Terdampak, Pendapatan Harian Pedagang Ritel Terjun Bebas

F&B Paling Terdampak, Pendapatan Harian Pedagang Ritel Terjun Bebas Kredit Foto: Antara/R. Rekotomo
Warta Ekonomi, Jakarta -

Penyebaran Novel Coronavirus (Covid-19) semakin meluas ke sejumlah negara. Dampak dalam berbagai aspek kehidupan mulai dirasakan, tak terkecuali sektor ekonomi. Wabah yang memaksa masyarakat tinggal di rumah memengaruhi kegiatan jual-beli, termasuk makanan-minuman (F&B), jasa, dan ritel.

Berdasarkan data internal Moka, startup penyedia layanan kasir digital untuk lebih dari 30.000 merchant di Indonesia, total penjualan masker wajah di Januari meningkat dua kali lipat dikarenakan penyebaran Covid-19. Tidak heran, masker wajah dinilai dapat mencegah droplets yang merupakan alat transmisi dari virus itu sendiri agar tidak masuk ke hidung dan mulut.

Tetapi di Februari, banyak instansi, salah satunya WHO mengeluarkan pernyataan bahwa akan lebih efektif jika penggunaan masker wajah dikombinasikan dengan mencuci tangan secara reguler dengan air, sabun, dan cairan yang mengandung alkohol, termasuk hand sanitizer. Hal ini menyebabkan hand sanitizer banyak dicari orang dan penjualannya meningkat sebesar 209% di Februari.

Baca Juga: Kemenperin: Daripada Lesu, Tekstil Dalam Negeri Mending Produksi Masker & APD

Selain melonjaknya penjualan masker dan hand sanitizer, dampak lain yang paling terasa adalah penurunan pendapatan harian pada industri F&B, jasa, dan ritel. Untuk mengetahui dampak nyatanya, Moka melakukan observasi di 17 kota di Indonesia, terkonsentrasi di Jabodetabek, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Medan, Batam, dan Bali.

Menurut data Moka, industri F&B, dari 17 kota yang diobservasi, sebanyak 13 kota mengalami penurunan pendapatan harian yang signifikan. Dengan total 13 kota terdampak dari 17 kota yang diobservasi, F&B merupakan industri yang paling terdampak akibat dari penyebaran Covid-19.

Bali dan Surabaya merupakan dua kota yang mengalami penurunan pendapatan harian yang paling signifikan dibandingkan dengan kota lain dengan masing-masing mengalami penurunan sebesar 18% untuk Bali dan 26% untuk Surabaya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Agus Aryanto
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: