Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Skenario Terburuk! Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Minus 3,5%

Skenario Terburuk! Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Minus 3,5% Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

World Bank (Bank Dunia) menyatakan bahwa wabah corona akan memperlambat laju pertumbuhan ekonomi. Berdasarkan laporan ekonomi regional edisi April 2020, Bank Dunia menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia berpotensi merosot menjadi 2,1% hingga -3,5% pada tahun ini.

Angka ini bahkan jauh di bawah asumsi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2020 yang mencapai 5,3%. Wakil Presiden Bank Dunia untuk Asia Timur dan Pasifik, Victoria Kwakwa, mengatakan bahwa wabah corona akan menurunkan pertumbuhan PDB di semua negara. Contohnya pertumbuhan di China yang diproyeksikan merosot dari 2,3% hingga 0,1%.

Baca Juga: Efek Covid-19, Proyeksi Pertumbuhan Asia Timur dan Pasifik Dipangkas

Victoria menambahkan, negara-negara di Asia Timur dan Pasifik saat ini dihadapkan dengan guncangan ekonomi global sebagai akibat dampak dari penyebaran Covid-19. 

"Kabar baiknya adalah bahwa kawasan ini memiliki ketahanan dan potensi kemampuan untuk melewati krisis, tetapi negara-negara harus bertindak cepat dan pada skala yang sebelumnya tidak pernah dilakukan," kata dia pada Selasa (31/3/2020).

Bank Dunia, sambungnya, menilai bahwa virus yang memicu guncangan rantai pasokan di Tiongkok kini telah menyebabkan guncangan ekonomi global. Maka itu, kebijakan makroekonomi yang baik dan regulasi keuangan yang bijaksana telah membantu sebagian besar negara di kawasan Asia Timur dan Pasifik untuk menghadapi guncangan normal.

"Akan tetapi, yang kita saksikan sekarang adalah kombinasi dari beberapa gangguan yang tidak biasa dan memiliki dampak negatif yang saling menguatkan. Kesulitan ekonomi yang signifikan tampaknya tidak akan terhindarkan," tambahnya.

Victoria pun mendesak kepada negara-negara di Asia Timur dan Pasifik agar segera mengambil tindakan termasuk investasi mendesak terkait kapasitas perawatan kesehatan dan intervensi fiskal yang tepat sasaran untuk mengurangi dampak langsung dari Covid-19.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: