Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Harga TBS Saat Ini? Entahlah...

Harga TBS Saat Ini? Entahlah... Kredit Foto: Antara/Aswaddy Hamid
Warta Ekonomi, Jakarta -

Harga TBS (tandan buah segar) kelapa sawit di akhir Maret 2020 di Provinsi Riau, Jambi, Sumatera Selatan, dan Kalimantan Timur sebagai produsen sentra kelapa sawit di Indonesia menunjukkan tren fluktuatif.

Tim Penetapan Harga TBS di Riau telah menyepakati harga sawit umur 10–20 tahun sebesar Rp1.600,51/kg. Harga ini naik Rp50,17/kg atau sekitar 3,2 persen dibandingkan minggu sebelumnya. Begitu pun dengan Provinsi Jambi, harga TBS di akhir Maret dengan kategori umur tanaman sawit yang sama juga naik hingga 3 persen menjadi Rp1.520,08/kg.

Baca Juga: Lagi dan Lagi… Kelapa Sawit Ikut Perangi Corona!

Berbanding terbalik dengan kondisi tersebut, harga TBS sawit di Provinsi Sumatera Selatan dan Kalimantan Timur mengalami penurunan. Harga TBS di Kalimantan Timur untuk kategori umur tanaman 10–20 tahun ditetapkan Rp1.768,45/kg. Harga ini lebih rendah 1 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Penurunan harga jual TBS yang terjadi di Sumatera Selatan pada periode II-Maret 2020 mencapai 7,8 persen dibandingkan periode sebelumnya. Harga TBS saat ini di Sumatera Selatan ditetapkan Rp1.519,15/kg.

Pergerakan harga TBS dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal, baik di masing-masing provinsi sentra maupun secara nasional. Faktor internal yang menyebabkan harga TBS naik atau turun yakni terjadinya kenaikan atau penurunan harga jual minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) dan kernel dari seluruh perusahaan mitra sebagai sumber data. Sementara itu, dari faktor eksternal yang sifatnya nasional, rebound harga CPO wajar terjadi setelah harga menyentuh level terendah selama berminggu-minggu.

Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran, Dinas Perkebunan Provinsi Riau, Defris Hatmaja mengatakan, "Kenaikan ini hanya bersifat sementara karena belum ada hal fundamental yang dapat menggerek harga CPO. Sementara itu, perlambatan ekonomi dunia masih terus membayangi akibat pandemi virus Covid-19. Apalagi, saat ini pandemi Covid-19 telah sampai ke Indonesia."

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: