Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dukung Anies, Politisi Nasdem Ingatkan Luhut: Jangan Berlagak Perdana Menteri!

Dukung Anies, Politisi Nasdem Ingatkan Luhut: Jangan Berlagak Perdana Menteri! Kredit Foto: Sindonews
Warta Ekonomi, Jakarta -

Seiring dengan makin peningkatan jumlah kasus positif corona di Indonesia, Wakil Ketua Komisi III DPR, Ahmad Sahroni, berpandangan perlu ada pengawasan ketat terhadap mobilitas masyarakat. Sahroni juga mengingatkan pemerintah bahwa keselamatan warga adalah prioritas utama.

"Keselamatan warga paling penting. Karenanya, jika memang kebijakan yang diambil pemerintah adalah untuk Pembatasan Sosial Skala Besar (PSSB), enforcement-nya harus dipertegas. Misalnya, melalui peran polisi yang lebih aktif dalam mendisiplinkan warga yang masih suka kumpul-kumpul," tutur Sahroni, Selasa (31/3/2020).

Baca Juga: Mas Anies Sudah Turuti Maunya Presiden, Lha Kok Dijegal Luhut?

Sahroni melihat bahwa kebijakan yang diambi Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, untuk menghentikan pengoperasian bus antarkota antarprovinsi (AKAP) adalah tindakan yang tepat, meski akhirnya pelaksanaan kebijakan ini ditunda oleh Menko Maritim dan Investasi, Luhut B Pandjaitan.

"Saya mendukung kebijakan Gubernur Anies untuk menghentikan operasional bus AKAP walaupun akhirnya kebijakan ini ditunda Luhut. Padahal, hal ini penting sekali demi menghindari penyebaran corona ke daerah-daerah dengan fasilitas kesehatan yang lebih terbatas dibanding Jakarta," sambungnya.

Dalam kondisi darurat seperti saat ini, kata dia, harusnya pemerintah memprioritaskan keselamatan jiwa warga dibanding pertimbangan ekonomi.

"Pak LBP (Luhut) jangan kayak Perdana Menteri Indonesia. Ini kondisi sudah darurat. Pemerintah sudah harus betul-betul memikirkan keselamatan warganya," kata politikus Partai Nasdem ini.

Sahroni juga mengingatkan Luhut untuk bertindak seperti halnya Presiden Ghana Akufo Addo yang ketika mengumumkan kebijakan partial lockdown di Ghana. Presiden Ghana, kata dia, menyebut tahu cara menghidupkan kembali perekonomian, tapi tidak tahu adalah cara menghidupkan kembali manusia.

"Apakah pemerintah kita sudah ada pertimbangan seperti itu?" ujar Sahroni.

Baca Juga: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: