Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menkeu: Pandemi Corona Pukul Konsumsi Rumah Tangga

Menkeu: Pandemi Corona Pukul Konsumsi Rumah Tangga Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan bahwa wabah corona akan memperlambat laju pertumbuhan ekonomi Indonesia. Ia mengatakan, wabah corona akan berdampak besar pada laju konsumsi rumah tangga dalam jangka pendek.

Menurut Sri Mulyani, turunnya konsumsi membuat pertumbuhan produk domestik bruto atau PDB Indonesia bakal merosot menjadi 2,3% hingga -0,4%. Angka ini jauh di bawah asumsi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020 yang mencapai 5,3%.

Baca Juga: Misbakhun Ingatkan Menkeu Tak Tergiur Tawaran Utangan IMF dan Bank Dunia untuk Perangi Covid-19

"Pemerintah memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan turun ke 2,3% bahkan dalam skenario yang lebih buruk bisa mencapai - 0,4%. Sektor rumah tangga akan mengalami penurunan cukup besar dari sisi konsumsi karena mereka tidak lagi melakukan aktivitas sehingga konsumsi akan menurun cukup tajam dari 3,22% hingga 1,60%," kata dia dalam konferensi pers melalui live streaming pada Rabu (1/4/2020).

Di sisi lain, lanjut dia, sektor UMKM juga tidak dapat melakukan kegiatan usahanya sehingga terganggu kemampuan memenuhi kewajiban kredit. NPL kredit perbankan untuk UMKM dapat meningkat secara signifikan yang berpotensi akan makin memperburuk kondisi perekonomian.

Penurunan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia juga sudah dilakukan World Bank atau Bank Dunia. Berdasarkan laporan ekonomi regional edisi April 2020, Bank Dunia menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia berpotensi merosot menjadi 2,1% hingga -3,5% pada tahun ini.

Wakil Presiden Bank Dunia untuk Asia Timur dan Pasifik, Victoria Kwakwa, mengatakan bahwa negara-negara di Asia Timur dan Pasifik termasuk Indonesia saat ini dihadapkan dengan guncangan ekonomi global sebagai akibat dampak dari penyebaran Covid-19.

"Kami mendesak agar segera mengambil tindakan termasuk investasi mendesak terkait kapasitas perawatan kesehatan dan intervensi fiskal yang tepat sasaran untuk mengurangi dampak langsung dari Covid-19," ucap Victoria.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: