Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mode WFH Diterapkan, Kebutuhan Otomatisasi Percakapan Meningkat

Mode WFH Diterapkan, Kebutuhan Otomatisasi Percakapan Meningkat Kredit Foto: Uniphore
Warta Ekonomi, Jakarta -

Saat ini perusahaan di seluruh dunia sedang menghadapi ketakutan akan global economy breakdown dan wabah Covid-19 yang melanda. Selama masa sulit ini, ada tantangan baru memastikan karyawan tetap aman. Artinya, walaupun business continuity plans secara aktif tetap berjalan, untuk mencapai mode business as usual akan menjadi fokus utama walaupun dengan mode work from home (WFH).

Demikian diungkapkan Ravi Saraogi, Co-Founder dan President of Uniphore APAC, platform kecerdasan buatan (artifcial intelligence/AI) dan otomatisasi percakapan. Menurutnya, agen call center menjadi bagian dari perusahaan yang fungsinya tidak bisa dikesampingkan dalam kondisi apapun. Namun ketika bagian ini turut diselaraskan dengan mode WFH, dukungan otomatisasi mulai diperlukan.

Baca Juga: Auto2000 Digitalisasi Seluruh Layanan dan Transaksi

"Otomatisasi dapat membawa kesuksesan dengan cepat dan memungkinkan perusahaan dengan profitabilitas yang lebih tinggi," ujar Ravi.

Indonesia sebagai pasar juga sedang melalui fase yang sama. Ravi melihat layanan pelanggan di perusahaan-perusahaan Indonesia makin baik dengan menyediakan berbagai pilihan saluran seperti chatbot dan media sosial. Itu artinya, mereka memahami bahwa pelanggan, terutama milenial, lebih memilih untuk menggunakan layanan pelanggan yang didukung internet daripada panggilan telepon.

Karena itu, Indonesia menjadi salah satu fokus utama Uniphore di masa depan. Sebab, Indonesia adalah negara dengan pertumbuhan ekonomi yang cepat. Pada tahun 2030, Indonesia akan menjadi salah satu dari 10 negara dengan ekonomi teratas di dunia sesuai dengan banyak laporan dan langkah-langkah yang diambil saat ini oleh perusahaan yang mengarah pada laju pertumbuhan.

"Ini adalah pasar yang ideal untuk perusahaan seperti kami, kami yakin dapat berkontribusi 30% -40% dari pendapatan Uniphore di wilayah APAC," imbuh Ravi.

Uniphore sendiri, lanjut Ravi, sebagai platform otomatisasi percakapan dengan kecerdasan buatan, telah melakukan perubahan agar dapat dijalankan di perusahaan menengah dan besar, termasuk perusahaan-perusahaan Fortune 50. Uniphore telah menyatukan AI dan otomatisasi untuk customer service dan telah mempercepat langkah adopsi teknologi ini untuk seluruh industri.

Didorong oleh inovasi, Uniphore diinkubasi pada tahun 2008 di IIT Madras, lembaga penelitian terkemuka di India. Sejak itu, Uniphore tumbuh pada tingkat eksponensial dan sekarang berkembang di JAPAC. Conversational Service Automation (Layanan Otomatisasi Percakapan) Uniphore memiliki akurasi suara tertinggi di industrinya, dengan cakupan bahasa terluas, latensi dan waktu respons terbaik, serta tingkat prediktabilitas niat tertinggi.

"Kami menawarkan kecerdasan buatan untuk percakapan dalam lebih dari 100 bahasa global, termasuk beberapa dialek," jelas Ravi.

Adapun beberapa produk yang ditawarkan Platform Conversational Service Automation Uniphore antara lain, auMina – Otomatisasi Percakapan dan Analisis untuk mengubah customer service dengan insight real-time. Dorong kinerja, efisiensi, keterlibatan dengan fokus pada otomatisasi front-office yang cerdas. Akeira, asisten percakapan untuk mendorong keterlibatan pelanggan di seluruh saluran, memungkinkan Anda melakukan percakapan otomatis yang cerdas dan sangat personal dengan pelanggan Anda. Serta, amVoice–perlindungan percakapan untuk mencegah penipuan dan pencurian identitas.

Diakui layanan yang ditawarkan bukan yang pertama. Meski begitu, Uniphore memiliki keunggulan dibanding produk lain, di antaranya akurasi suara tertinggi di industrinya, cakupan bahasa yang luas, waktu respons yang cepat, dan tingkat prediktabilitas niat tertinggi. Serta, menawarkan kecerdasan buatan untuk percakapan dalam lebih dari 100 bahasa global termasuk beberapa dialek.

"Platform kami memberikan layanan pelanggan paling canggih, akurat, personal, dan otomatis yang dapat memahami emosi dan niat secara real-time, dengan solusi masalah yang lebih cepat," tutup Ravi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Agus Aryanto
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: