Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Xiaomi: Pukulan Covid-19 ke Raksasa Teknologi China Gak Besar-besar Amat

Xiaomi: Pukulan Covid-19 ke Raksasa Teknologi China Gak Besar-besar Amat Kredit Foto: KrAsia
Warta Ekonomi, Jakarta -

Xiaomi, produsen asal China, telah menyatakan bahwa mereka memperkirakan penurunan penjualan ponsel pintar dalam jangka pendek pada kuartal pertama 2020. Alasan utama hal ini adalah pandemi Covid-19 baru-baru ini telah memengaruhi dunia, tetapi juga mengharapkan permintaan segera kembali naik.

Menurut Lei Jun, Pendiri dan CEO Xiaomi, "Sementara seluruh dunia masih berada di bawah bayang-bayang gelap Covid-19, kami telah mempertahankan fokus kami pada efisiensi untuk mengatasi 'angsa hitam' ekonomi ini dengan semua orang," dikutip dari Gizmochina, Rabu (1/4/2020).

Dengan kata lain, meskipun harus juga menutup pabrik dan jalur produksi sementara, perusahaan hampir kembali ke kapasitas penuh.

Baca Juga: Usai Badai Corona, Xiaomi Lihat Secercah Sinar Bisnis Ponsel di China

Pemerintah China awalnya telah mengambil langkah-langkah untuk menghentikan penyebaran lebih lanjut dari wabah virus. Ini terutama dilakukan dengan mematikan lokasi pabrik dan tempat-tempat lain dengan sejumlah besar pekerja. 

Sampai sekarang, Xiaomi telah mengindikasikan bahwa 80 hingga 90 persen dari kapasitas produksinya di China telah direvitalisasi, menurut eksekutif senior dalam panggilan konferensi.

Wang Xiang, Presiden Xiaomi, juga menyebutkan bahwa "produksi terpengaruh, tetapi laju pemulihan telah melebihi harapan." Wang mengatakan bahwa efek Covid-19 lebih kecil pada raksasa teknologi China dibanding saingan lainnya di pasar ponsel pintar utama, seperti India, Eropa, dan AS.

Baca Juga: Corona Mengancam, Bos Perusahaan Ramai-ramai Pangkas Anggaran Teknologi

Baru minggu lalu, Xiaomi membuka lebih dari 1.800 toko ritel di China, dengan 80 persen pemasoknya juga telah memulai kembali operasinya.

Xiaomi adalah salah satu dari banyak OEM yang harus menunda produksinya di India, setelah pemerintah daerah mengeluarkan lockdown di seluruh negeri selama 21 hari. Analis memperkirakan pengiriman ponsel pintar akan turun selama waktu ini sekitar 50 persen, dibandingkan dengan Q1-2019. Namun, keseluruhan pasar ponsel pintar India mungkin melihat penurunan 4,2 persen tahun ini dalam skenario terburuk.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: