Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bergidik, Matahari vs Ramayana Gak Cuma di Bisnis! Di Pasar Modal, LPPF-RALS Saling Berlomba Jadi...

Bergidik, Matahari vs Ramayana Gak Cuma di Bisnis! Di Pasar Modal, LPPF-RALS Saling Berlomba Jadi... Kredit Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Matahari Departemen Store Tbk (LPPF) dan PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) sejak lama dikenal sebagai pesaing bisnis yang saling berlomba menjadi perusahaan ritel paling tersohor di Indonesia. Siapa sangka, persaingan tersebut juga merambah ke pasar modal.

Dilansir dari RTI, saham bersandi LPPF dan RALS saling berkompetisi menjadi saham dengan pelemahan terdalam pada perdagangan sesi pertama, Kamis (2/04/2020). Beberapa menit sebelum penutupan, saham RALS sempat berada di posisi puncak sampai akhirnya harus bertukar posisi dengen LPPF. 

Baca Juga: Alamaaak! Nasib Rupiah Bikin Terbelalak: Untung Tak Dapat Diraih, Malang Tak Dapat Ditolak!

Baca Juga: Korbankan Hak Pegawai dan Investor: Saham Matahari Terbakar, Sentuh Harga Paling Tekor dalam Sejarah

Saham perusahaan ritel milik Lippo Group itu pun menjadi pemimpin deretan saham top losers dengan koreksi sedalam -6,83% ke level Rp1.160 per saham. Angka tersebut menjadi yang paling rendah selama lebih dari lima tahun terakhir.

Asal tahu saja, saham LPPF sudah lama bergerak dalam tren melemah, terlebih lagi di awal tahun ini bisnis ritel juga terkena imbas dari wabah virus corona. Dalam sebulan terakhir saja, saham LPPF melemah sedalam -63,86% atau setara dengan -72,45% secara year to date (ytd). Meski begitu, asing nampak aktif mengoleksi saham LPPF dengan akumulasi beli Rp1,30 miliar atau setara dengan Rp110,87 miliar dalam sepekan.

Baca Juga: Tutup Seluruh Gerai karena Corona, Begini Sejarah Singkat Berdirinya Matahari Department Store

Beralih ke saham kompetitor LPPF, saham RALS berada di posisi kedua sebagai saham top losers dengan koreksi sedalam -6,45% ke level Rp406 per saham. Harga tersebut juga menjadi harga saham terlemah selama lebih dari lima tahun terakhir. 

Sebelas dua belas dengan LPPF, tren pelemahan saham RALS juga sudah lama terjadi. Bursa mencatat, dalam sebulan terakhir koreksi saham RALS mencapai -57,26% atau setara dengan -61,88% secara ytd. Sayangnya, jika saham LPPF banyak dikoleksi, saham RALS justru ramai dilepas dengan capaian net sell Rp2,90 miliar atau setara dengan Rp8,93 miliar dalam sebulan terakhir.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: