Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Permintaan Meningkat, Produktivitas Industri Mamin Dikawal

Permintaan Meningkat, Produktivitas Industri Mamin Dikawal Kredit Foto: Unsplash/Eaters
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Perindustrian akan terus menjaga produktivitas industri makanan dan minuman (mamin) di tengah pandemi virus corona (Covid-19) di Indonesia. Tujuannya agar pasokan pangan bagi masyarakat dapat terpenuhi dengan baik.

"Apalagi, saat ini di tengah kondisi pandemi virus corona, kebutuhan pangan masyarakat makin meningkat, seiring pula dengan adanya kebijakan untuk work from home (bekerja dari rumah)," kata Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, di Jakarta, Rabu (1/4/2020).

Baca Juga: 2 Industri Ini Babak Belur Diserang Corona, Puluhan Ribu Karyawan Di-PHK

Agus mengungkapkan, dirinya telah melakukan video conference dengan sejumlah pelaku industri mamin, termasuk dengan pengurus Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (Gapmmi) untuk mendengarkan masukan dari mereka demi kemajuan sektor strategis tersebut.

Sementara itu, Ketua Umum Gapmmi, Adhi S. Lukman, menyampaikan, pihaknya bertekad mendukung pemerintah dalam upaya memenuhi kebutuhan pangan masyarakat di tengah kondisi sulit saat ini, termasuk dampak dari pandemi Covid-19.

"Kali ini, dunia usaha tidak lagi memikirkan untung rugi, tapi bagaimana bersama-sama dengan pemerintah mengatasi masalah saat ini sehingga bisa recover cepat," paparnya.

Menurut Adhi, dari pengalaman beberapa negara, produk mamin olahan menjadi salah satu andalan untuk ketersediaan pangan saat menghadapi sebuah bencana atau musibah. Oleh karenanya, diperlukan pasokan bahan baku agar bisa menjaga produktivitas industri mamin.

"Kami telah menyampaikan kepada Bapak Menteri (Perindustrian) bahwa kami tetap ingin melakukan produksi dan distribusi sampai ke pusat perbelanjaan, bahkan sampai ke konsumen. Namun demikian, yang perlu diperhatikan, antara lain adalah kelancaran bahan baku dan arus logistik," terangnya.

Baca Juga: Meningkat 21 Persen, Bandara Ngurah Rai Layani 3,5 Juta Penumpang Hingga Februari 2024

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: