Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bilang ke Wapres Tingkat Kematian Corona di DKI 10 Persen, Kata Anies: Sangat Mengkhawatirkan

Bilang ke Wapres Tingkat Kematian Corona di DKI 10 Persen, Kata Anies: Sangat Mengkhawatirkan Kredit Foto: Setwapres
Warta Ekonomi, Jakarta -

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan tingkat kematian akibat Corona atau Covid-19 di DKI 10 persen. Bahkan, Anies mengatakan lebih tinggi dari persentase global.

Ia menyampaikan hal tersebut dalam rapat bersama Wapres Ma'ruf Amin melalui video conference, Selasa (2/4).

"Izinkan saya melaporkan status terbaru per tanggal 2 April ini di Jakarta terdapat 885 kasus COVID positif, kemudian saat ini ada 561 pasien yang masih dalam perawatan, ada 181 orang yang lakukan isolasi mandiri," kata dia.

Baca Juga: Anggaran Anies Tangani Corona Kalah sama Bupati, PSI: Bergetar Saya..

Baca Juga: Anies Ngotot Minta Lockdown Jakarta, Istana Gak Menjegal Kebijakan Gaberner?

Lebih lanjut, ia mengatakan sebanyak 53 orang dinyatakan sembuh. Sedangkan kabar kurang baiknya, katanya, 90 orang dinyatakan meninggal.

Menurut Anies, tingkat kematian di DKI mencapai 10 persen. "Jadi kira-kira 885 positif, 90 meninggal, artinya case fatality rate-nya sekitar 10 persen, Pak Wapres. Sepuluh persen itu adalah lebih dari 2 kali lipat, Pak, dibandingkan angka rata-rata global. Jadi kalau kita lihat begitu, angka global itu 4,4 persen, di Jakarta ini di atas 10 persen, ini sangat mengkhawatirkan," ujarnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan ada 401 kasus yang dimakamkan dengan protap COVID-19 di Jakarta hingga Rabu (1/4). 

"Baru setengah hari itu, Pak. Jadi situasinya di Jakarta ini sangat-sangat mengkhawatirkan karena itulah mengapa pada awal pekan kemarin kami kirim surat ke Pak Presiden mengajukan agar dilakukan langkah pembatasan ekstrem, waktu itu kami ajukan karantina wilayah," ujarnya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: