Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Asyik! Kementan Gandeng Gojek Lancarkan Distribusi Pangan: Gratis Biaya Ongkir

Asyik! Kementan Gandeng Gojek Lancarkan Distribusi Pangan: Gratis Biaya Ongkir Kredit Foto: Kementan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sektor pertanian menjadi kebutuhan prioritas dalam menghadapi pandemi Covid-19. Apalagi, bulan ini masyarakat muslim di Indonesia akan memasuki bulan Ramadan dan Idulfitri. Presiden Jokowi di setiap arahannya mengatakan agar semua menteri termasuk pemerintah pusat dan daerah fokus untuk menjamin dan mempersiapkan stok pangan termasuk urusan pendistribusiannya.

Untuk memastikan akses pangan yang aman dan nyaman bagi masyarakat selama bulan Ramadan dan Idulfitri tahun ini, Kementerian Pertanian menggandeng Gojek untuk menyediakan jasa belanja pangan bagi masyarkaat tanpa harus keluar rumah.

Baca Juga: Perkuat Ekspor di Tengah Corona, Kementan Siapkan 6 Strategi

"Ini sesuai arahan presiden. Kami diminta untuk memastikan ketersediaan 11 bahan pangan  di tengah pandemi ini hingga Idulfitri dan saya mengapresiasi kerja sama dengan Gojek ini. Karena untuk menyikapi tantangan saat ini, kita tidak bisa menggunakan cara-cara yang lama. Kita harus tangani dengan cara-cara sekarang," ungkap Mentan Syahrul usai menyaksikan penandatanganan kerja sama Kementan dan PT Aplikasi Karya Anak Bangsa yang menaungi Gojek di Kantor Pusat Kementerian Pertanian, Jumat (3/4/2020).

Lebih lanjut, Syahrul mengatakan dua hal yang penting dalam ketersediaan pangan adalah supply dan demand. Ia meminta semua yang terlibat dalam pertanian ikut berperan dalam hal ketersediaan pangan dan stabilisasi harga. Hal tersebut ia sampaikan saat melakukan video conference bersama Kepala Dinas Lingkup Pertanian dan Produsen serta Supplier Pangan.

"Dua hal yang penting, pertama, siapkan dan pastikan ketersediaan 11 komoditas pangan di daerah masing-masing. Kedua, mari kita ikut membantu stabilisasi harga pangan. Saya minta para Kepala Dinas siapkan ini dengan baik," tambah Mentan yang sering disapa SYL tersebut.

Syahrul mengakui kondisi pandemi saat ini tentu menganggu perekonomian negara. Meski begitu, pertanian harus tetap bertahan dalam kondisi apapun. Sebagai informasi, 11 komoditas pangan yang dimaksud adalah beras, daging ayam, daging sapi, telur, minyak goreng, gula pasir, cabai merah keriting, cabai rawit, bawang merah, dan bawang putih.

Kementan-Gojek Siapkan Layanan Distribusi Pangan Gratis

Dalam kesepakatan bersama yang ditandatangi Kepala Badan Ketahanan Pangan, Agung Hendriari dan Direktur Hubungan Pemerintah dan Kebijakan Publik PT Aplikasi Karya Anak Bangsa, Dyan Shinto Ekopuri, tersebut dikatakan bahwa kedua belah pihak akan berkomitmen menjaga ketersediaan, stabilisasi pasokan, dan harga pangan ke 11 komoditas tersebut melalui pemanfaatan aplikasi berbasis teknologi, yaitu Gojek.

Di kesempatan yang sama, Agung menyampaikan selain untuk mengantisipasi distribusi pangan dan mendukung kebijakan pemerintah terkait social distancing, kerja sama ini juga merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memberikan penghasilan tambahan bagi para ojek online. Ia mengaku, masyarakat yang membeli pangan di Toko Mitra Tani milik Kementerian Pertanian via Gojek tidak perlu membayar biaya antar, dalam artian ongkos kirim Gojek diberikan secara gratis.

"Maksudnya di sini, biaya gojek tersebut dibebankan ke Kementerian Pertanian. Kami yang akan membayar, sistemnya tentu pihak gojek sudah ada, dan ini tidak memengaruhi harga pangan yang dibeli. Jadi, tentu driver gojeknya mendapat bayaran dan masyarakat diringankan dengan tidak dibebankan biaya antar," jelas Agung.

Lebih lanjut ia mengatakan, kerja sama ini nantinya akan diberlakukan di Toko Mitra Tani yang ada di seluruh Indonesia dengan jumlah mencapai 3500.

"Jadi, kami harap masyarakat bisa memanfaatkan kerja sama ini. Konsep kami memang melayani kebutuhan pangan masyarakat harian dengan jumlah yang tidak besar paling tidak untuk kebutuhan tiga hari ke depan. Ini menjadi bagian dari upaya kami juga dalam memininalisasi rush buying," papar Agung.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: