Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Malaysia Juga 'Kebanjiran' Hoaks Soal Penyemprotan Disinfektan dari Langit, Mirip di Indonesia!

Malaysia Juga 'Kebanjiran' Hoaks Soal Penyemprotan Disinfektan dari Langit, Mirip di Indonesia! Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Kuala Lumpur -

Helikopter militer khusus akan menyemprotkan disinfektan dari langit di seluruh negeri malam ini, jadi silakan tinggal di dalam ruangan. Begitu isi salah satu informasi hoaks yang tersebar di Malaysia.

Pesan hoaks itu pernah terjadi di Indonesia. Pesan hoaks itu juga menyertakan link Kominfi. Isinya begini, “Untuk seluruh warga DKI JAKARTA Pada tanggal 19 Maret 2020 Pukul 14.30 s/d 22.00 wib, dilarang untuk berpergian keluar rumah menggunakan kendaraan roda 2 (dua) dan berjalan kaki. Dikarenakan akan ada pencegahan COVID-19 dengan penyemprotan Disinfektan dosis tingkat 1 melalui udara yang dapat alergi pada kulit dan gangguan pernafasan. Sebagai langkah ini kami pihak Pemerintah akan bekerja sama dengan kepolisian lalu lintas untung pengaturan kendaraan.”

Namun, Plt. Kepala Biro Humas Kominfo Ferdinandus Setu dalam keterangan tertulisnya pada Kamis (19/3/2020), menyatakan bahwa pesan tersebut hoaks.

Sementara itu, virus corona telah merenggut 50 nyawa di Malaysia dan menjangkiti 3.116 orang, kasus tertinggi infeksi di Asia Tenggara.

Malaysia juga sedang berjuang melawan penyebaran informasi hoaks.

"Tantangan terbesar bagi kami adalah menghentikan orang-orang menyebarkan berita palsu," kata Zulkarnain Mohd Yasin, kepala pejabat kepatuhan di Komisi Komunikasi dan Multimedia Malaysia (MCMC) melansir Strait Times, Jumat (3/1/2020).

MCMC juga mengeluarkan situs laman pencari, sebenarnya.my, yang memasang lebih dari 200 sanggahan artikel hoaks dan memperingatkan masyarakat tentang penipuan terkait Covid-19, penyakit yang disebabkan oleh virus corona.

Menteri Komunikasi dan Multimedia Malaysia Saifuddin Abdullah mengatakan kementeriannya telah mencatat lebih dari 40 kasus penipuan Covid-19.

Zulkarnain mengatakan kekhawatiran utama badan tersebut adalah penipuan online, salah satunya membantu klaim bantuan ekonomi pemerintah Malaysia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: