Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Alhamdulillah!! Ahli Kesehatan Bilang Krisis Italia Mulai Membaik, Tapi . . . .

Alhamdulillah!! Ahli Kesehatan Bilang Krisis Italia Mulai Membaik, Tapi . . . . Kredit Foto: Reuters/Flavio Lo Scalzo
Warta Ekonomi, Bogor -

Sebagai negara yang mencatatkan jumlah kasus kematian akibat corona tertinggi, Italia mulai menunjukkan perlambatan pandemi corona dalam beberapa hari terakhir, menurut para pejabat. Namun, tingkat infeksi di negara itu masih terus bertumbuh.

Menyusul kebijakan karantina (lockdown) sejak 10 Maret lalu, Italia telah menjadi pusat uji lakmus internasinal demi memahami dinamika penyebaran virus. Meskipun statistiknya berbeda, banyak wilayah di Italia yang terpukul selama tiga minggu belakangan karena infeksi domestik di sana.

"Tampaknya, pembatasan gerakan melaluiĀ lockdown berhasil. Kemungkinan, kita sudah melewati masa puncak penularan," kata Presiden Institut Kesehatan Nasional, Silvio Brusaferro, dikutip dariĀ Aljazeera, Jumat (3/4/2020).

Baca Juga: Saingan Besar Starbucks di China Kena Masalah di Tengah Corona, Saham Anjlok Hampir 76%!!

Meskipun sebagian besar ahli sepakat ada sejumlah tanda awal membaiknya kondisi, mereka masih memperingatkan potensi kegagalan angka resmi menggambarkan keadaan yang sebenarnya.

Ahli Kesehatan Masyarakat Italia terkemuka, Nino Cartabellotta menjelaskan, "secara teknis, puncaknya adalah hari di mana jumlah infeksi harian tertinggi dicapai."

Ia menambahkan, setelah 21 Maret saat Italia mempunyai 6.500 kasus, terjadi penurunan. Namun, kini jumlahnya maish naik-turun.

"Artinya, jumlah masih bergantung pada jumlah tes yang dilakukan setiap hari. Dinamika ini bisa bertahan hingga tiga minggu," katanya lagi.

Tentunya, jumlah orang terinfeksi jauh lebih tinggi daripada yang sudah diumumkan, menurut para ahli setempat. Sebab, sebagian besar tes baru dilakukan pada orang yang sudah dirawat di rumah sakit.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna

Bagikan Artikel: