Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Cie, Ramuan Pak Jokowi Dipuji-pujii Bos IMF

Cie, Ramuan Pak Jokowi Dipuji-pujii Bos IMF Kredit Foto: Reuters/Arnd Wiegmann
Warta Ekonomi, Jakarta -

Di tengah berbagai permasalahan dalam menanggulangi wabah virus corona (Covid-19) di Tanah Air, Indonesia ternyata juga mendapat pujian dari luar negeri. Pujian ini datang dari lembaga kreditur utama dunia, IMF (Dana Moneter Internasional).

Ini terungkap dari briefing media antara Direktur Jenderal WHO (Organisasi Kesehatan Dunia), Tedros Adhanom Ghebreyesus, yang bermarkas di Jenewa, Swiss, Jumat 3 April 2020 waktu setempat, dengan Direktur Pelaksana IMF, Kristalina Georgieva, yang berkantor di Washington DC, Amerika Serikat.

Taklimat itu memberikan paparan terkait upaya IMF dan WHO dalam tangani dampak ekonomi pandemi COVID-19, demikian ungkap Kantor Perwakilan Tetap Republik Indonesia untuk Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) dan Organisasi-organisasi Internasional di Jenewa, Swiss, hari ini.  

Baca Juga: Ekonomi Terguncang karena Corona, IMF Sebut Kondisi Ini Seperti Saat Perang

Dalam kesempatan itu, upaya Pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo tangani dampak ekonomi dan sosial COVID-19 mendapatkan apresiasi dari Direktur Pelaksana IMF. 

“Kami melihat Indonesia mengambil kebijakan yang signifikan dan tepat sasaran untuk mendukung perekonomian,” ungkap Georgieva saat briefing Direktur Jenderal WHO kepada pers di Jenewa pada Jumat, 3 April 2020. 

IMF juga memuji koordinasi baik antara Bank Indonesia dan Kementerian Keuangan dalam menangani pandemi serta pemberian perlindungan oleh Pemerintah kepada UKM. Menurutnya, kedua kebijakan ini tidak hanya berdampak nyata di lapangan, tetapi juga akan membantu peningkatan dinamika perekonomian Indonesia ketika situasi membaik.   

“Tentunya sebagai wakil Indonesia di Jenewa, kami menyambut baik pernyataan positif Managing Direktur IMF terhadap sejumlah upaya yang dilakukan Pemerintah RI untuk mengatasi dampak ekonomi dan sosial dari pandemi COVID-19,” demikian ditegaskan oleh Duta Besar/Wakil Tetap Indonesia untuk PBB di Jenewa, Hasan Kleib.

“Kepercayaan ini merupakan momentum baik bagi bangsa Indonesia, dan kawasan Asia Tenggara serta ASEAN khususnya, untuk memanfaatkan “second window of opportunity” untuk melawan COVID-19,” lanjut dia. 

Baca Juga: IMF: Corona Bikin Dunia Alami Resesi Ekonomi

Lebih lanjut, dalam menjawab pertanyaan jurnalis mengenai dampak ekonomi pandemi COVID-19 di Indonesia sebagai ekonomi terbesar di Asia Tenggara, IMF menggarisbawahi bahwa dalam beberapa tahun terakhir Indonesia telah membangun berbagai pondasi perekonomiannya.

Seperti halnya negara lain, terdapat tantangan yang dihadapi seperti peningkatan arus modal keluar yang berujung pada penurunan produksi dan pendapatan, serta rendahnya likuiditas dolar Amerika Serikat (USD). Dalam hal ini, Indonesia telah menunjukan kerja yang baik melalui koordinasi respons Bank Indonesia dan Kementerian Keuangan sehingga dampaknya sangat nyata.

Dana Darurat

IMF menyadari bahwa tantangan ini juga dihadapi oleh negara berkembang lainnya. Untuk itu, IMF mendorong bank-bank sentral di negara maju untuk membantu likuiditas di negara berkembang. IMF juga menyiapkan dana US$1 triliun sebagai bagian dari pendanaan kedaruratan COVID-19, selain juga menggalang dana untuk pendanaan hibah ‘catastrophe containment relief trust’ bagi negara-negara termiskin. 

Sementara itu, Kleib mengungkapkan bahwa di tengah pandemi PTRI Jenewa terus memajukan kerja sama dengan komunitas diplomatik dan markas besar WHO di Jenewa untuk mendukung solidaritas global dalam penanganan COVID-19. PTRI Jenewa terus memantau laporan-laporan situasi WHO serta berbagai pedoman teknis WHO untuk tangani COVID-19, yang senantiasa dibagikan melalui akun media sosialnya. 

Baca Juga: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Annisa Nurfitriyani

Bagikan Artikel: