Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bupati Bogor Hadang Warganya Bang Anies yang Mau ke Puncak

Bupati Bogor Hadang Warganya Bang Anies yang Mau ke Puncak Kredit Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bupati Bogor Ade Yasin dan satuan Gugus Tugas Covid-19 menghadang pengendara asal dari Jakarta dan sekitarnya yang menuju vila di Puncak Bogor. Masyarakat yang datang menuju vila diminta berfikir dua kali, sebab akan dipantau dan didata sebagai ODP.

"Hal ini dilakukan untuk mencegah adanya eksodus dari warga DKI yang akan ke Bogor khususnya pemilik dan penyewa vila. Pemda dan satuan gugus tugas kabupaten Bogor turun ke jalan di pertigaan Gadog ini, karena biasannya hari libur banyak orang wisatawan dari Jakarta untuk menuju vilanya, bukan lokasi pariwisata ya, karena pariwisata sudah tutup sebagian hotel sudah close, karena memang tamunya juga sudah tidak ada,” ujar Ade kepada wartawan, saat sosialisasikan RW Siaga saat menghadang pengendara luar Bogor di Pos Gadog, Bogor, Sabtu 4 April 2020.

Dia menjelaskan, pihaknya tetap mawaspadau eksodus dari Jakarta untuk diam di vila-vila Puncak. “Dan di sini lah kita periksa, kita tanya, tujuannya ke atas mau apa. Kalau datang ke vilanya pun tentunya kita tanya mau ngapain dan berapa lama karena dalam suasana begini kita khawatir orang-orang masuk ya," kata Ade.

Baca Juga: Bupati Bogor Batasi Warga Jakarta yang Ngumpet di Puncak

Ade mengatakan, imbauan para warga yang datang ke Bogor ini ini digelar di empat lokasi masuk ke Kabupaten Bogor, yakni Pos Gadog, Puncak Pas, Cigombong, serta Fly Over Cibinong. Kepada warga dari luar Bogor yang ingin masuk ke Bogor, kata Ade menambahkan, untuk berpikir dua kali. Bahkan Ade berpesan untuk menahan keinginan masyarakat demi kebaikan bersama.

“Sosialisasi kepada para pengguna jalan ini bertujuan agar mereka mempertimbangkan kembali perjalanannya menuju Bogor. Jangan sampai kedatangan anda tanpa disadari, membawa virus dan menularkannya ke orang-orang terdekat. Sayangi diri Anda, sayangi juga keluarga anda.Karena kita tidak tahu orang itu membawa virus atau tidak, tetapi penjagaan penting ya. Kewaspadsan itu penting.  Jadi dengan oprasi seperti ini minimal akan mengurangi orang orang yang akan datang ke puncak." kata Ade Yasin

Ade menjelaskan, upaya meminimalisir masyarakat luar Bogor ini menindaklanjuti instruksi Presiden yang disampaikan melalui Gubernur Jawa Barat, bahwa dalam rangka pencegahan penyebaran virus corona, seluruh Kabupaten dan Kota khususnya di Jawa Barat agar memberdayakan potensi masyarakat dalam bentuk RW Siaga. Dalam hal ini, kata Ade Yasin, Kabupaten Bogor sudah memerintahkan melalui 40 camat, dan ditargetkan terbentuknya 3759 RW siaga corona.

“Tugas RW siaga ini diantaranya melakukan sosialisasi, edukasi dan pembatasan pergerakan keluar masuk warga, termasuk memonitor tamu dan orang-orang yang tidak berkepentingan berada di wilayah masing-masing," kata Ade  menginstruksikan untuk menggiatkan kembali siskamling, wajib lapor 1x24jam dengan tetap memberlakukan pshycal distancing atau jarak minimal 1 meter.

Baca Juga: Bogor Udah Siap Lockdown, Begini Bocoran Skemanya

Selain itu, Ade juga meminta untuk memasang spanduk RW Siaga di setiap gerbang kampung. Dengan terbentuknya gugus tugas covid19 di tingkat RW, kata Ade, maka Kabupaten Bogor bisa dikatakan siaga penuh menghadapi corona, karena RW siaga ini berfungsi sebagai alat deteksi dini penularan wabah. 

"Sebenarnya masyarakat di sana pun sudah melakukan penyekatan di desa masing-masing wilayahnya yang menuju vila mulai menyekat atau mulai mengedukasi masyarakat juga supaya ketika ada tamu datang ke desa kampungnya minimal harus lapor ya. Ada kewajiban lapor tamu tersebut kemudian dipantau. Tidak sembarangan lagi orang masuk di daerah sini dalam posisi dan situasi seperti ini. Ini merupakan daerah di bawah pengawasan kami supaya masyarakat bisa menjaga dirinya dan kita antisipasi supaya yang datang ke Cisarua, Ciawi dan Megamendung," jelas Ade.

Namun demikian, Ade menambahkan, hanya masyarakat sekitar yang lalu lalang diperbolehkan untuk aktivitas kebutuhan makanan. Sementara jika masyarakat desa mengetahui ada pengunjung datang ke vila mereka, kata Ade, warga harus memantau dsn memastikan mereka tidak berinteraksi dengan masyarakat. 

"Kendaraan pengangkut makanan ya untuk keperluan masyarakat, tetapi kalau hanya untuk wisata itu sudah kami larang. Penguni vila harus mau mengurung dirinya ya atau mengisolasi dirinya selama 14 hari karena ketika ada orang datang, bukan warga sini, hanya untuk tinggal atau nginap di sini, ya ini harus ODP. Artinya orang itu dipantau oleh masyarakat sekitar," katanya.

Bupati Bogor mengajak seluruh tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda dan seluruh potensi masyarakat lainnya untuk berperan aktif dalam penanggulangan wabah Covid-19 di wilayahnya masing-masing serta Ade Yasin pun mengapresiasi warga yang telah terlibat.

“Terima kasih kepada warga masyarakat yang sudah bergotong-royong dan secara sukarela terlibat dalam RW Siaga untuk melakukan upaya-upaya pencegahan," imbuhnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Annisa Nurfitri

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: