Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kisah Haru Ibu Hamil PDP Corona Live Facebook Sebelum...

Kisah Haru Ibu Hamil PDP Corona Live Facebook Sebelum... Kredit Foto: Antara/Aloysius Jarot Nugroho
Warta Ekonomi -

Seorang ibu hamil Pasien dalam Pengawasan (PDP) asal Kota Padangsidimpuan, Sumatera Utara, meninggal dunia. Dia mengembuskan napas terakhir dalam perjalanan ketika dirujuk ke RSUPH Adam Malik, Kota Medan.

Ibu hamil tersebut sebelumnya sempat menjalani isolasi di RSUD Padangsidimpuan, Sumut. Namun pasien sempat menolak untuk dirawat di rumah sakit itu hingga akhirnya dirujuk dan dibawa ke RSUPH Adam Malik.

Ada sebuah kisah terungkap di balik kematian seorang ibu hamil yang berstatus PDP wabah Virus Corona (Covid-19) ini.

Sebelum meninggal dunia dalam perjalanan menuju RSUPD Adam Malik Kota, Medan, ternyata ibu itu sempat mencurahkan isi hatinya tentang buruknya pelayanan dan penanganan pasien di ruang isolasi RSUD Padangsidimpuan.

Bahkan ironinya, semua isi hati itu dicurahkannya melalui siaran langsung di media sosial Facebook. Dia melakukan hal itu pada Jumat sore 3 April 2020 sekira pukul 18:20 WIB dari ruang isolasi.

"Ini ruangan rumah sakit. Ruangan rumah sakit yng tidak layak dipakai. Minta minum saja, dua jam kemudian baru datang. Sesak," kata almarhumah.

Dalam video itu sempat tersorot sebuah dispenser yang ada di dekat tempat dia berbaring. Perempuan yang tengah mengandung dengan usia kandungan 6 bulan itu mengeluhkan soal makanan diberikan tidak layak dimakan orang yang sakit seperti dirinya.

"Ini gimana orang mau makan. Nasinya keras. Orang sehat saja tidak bisa makan. Apalagi saya yang lagi sakit. Ini makanannya (sambil menunjukkan nasi). Ini ruangan Rumah Sakit Kota Padang Sidimpuan. Ya Allah, sesak ya Allah. Minta minum saja dua jam baru datang. Ya Allah. Tuhanku, sesak. Tolong," ujar perempuan berkaus hitam itu sambil merintih kesakitan.

Terkait hal ini, Wali Kota Padangsidimpuan, Irsan Efendi Nasution angkat bicara dengan mengklarifikasi apa disampaikan pasien tersebut, melalui dunia maya. Ia menyebutkan ada 16 perawat dan tim dokter bersiaga di rumah sakit untuk melayani pasien setiap detik diperlukan.

Soal makanan yang sempat dikomplain almarhumah. Irsan mengatakan bukan nasi berasal dari rumah sakit. Melainkan yang dibeli dari luar rumah sakit.

"Saya bukan mau membela rumah sakit. Nasi yang dia tunjukan itu, sudah kita tanya sebelumnya dia ingin apa. Itu yang kita beli," kata Irsan.

Satu sisi, Irsan menyesali tidak bisa menyelamatkan nyawa warganya. Di sisi lain, dia tetap memberikan apresiasi kepada para tenaga medis yang sudah merawat pasien itu secara maksimal. Perlu diketahui, ibu dengan status PDP itu dirujuk ke RSUPH Adam Malik karena keluarga dan pasien menolak menjalani perawatan di RSUD Padangsidimpuan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: