Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Parah Banget, Dokter Tengah Berperang Melawan Corona, Malah Diludahi Warga

Parah Banget, Dokter Tengah Berperang Melawan Corona, Malah Diludahi Warga Kredit Foto: Reuters/Anushree Fadnavis
Warta Ekonomi, Bengaluru, India -

Sejumlah tenaga kesehatan di India mengalami serangan dari masyarakat selagi berupaya saat menghentikan penyebaran virus corona. Beragam laporan menyebutkan beberapa dokter diludahi dan diusir dari rumah warga yang diduga mengidap Covid-19.

Dalam salah satu kasus bahkan sejumlah pasien melontarkan makian kotor ke perawat-perawat perempuan. Ada pula laporan beberapa dokter dan keluarga mereka dikucilkan para tetangga karena dokter-dokter tersebut menangani pasien yang terinfeksi Covid-19.

Baca Juga: Update Corona di Tangsel: 416 ODP dan 170 PDP, Korban Meninggal?

Di India sejauh ini terdapat lebih dari 3.500 kasus dan sedikitnya 99 orang meninggal dunia, sebagaimana tercatat dalam data Universitas Johns Hopkins, Amerika Serikat. Sebuah video yang kini viral memperlihatkan kerumunan massa melempari dua dokter perempuan dengan batu di Kota Indore.

Kedua dokter yang memakai alat pelindung diri (APD) itu disebut diserang saat berkunjung ke sebuah kawasan padat penduduk guna memeriksa seorang perempuan yang diduga mengidap Covid-19.

Walau mengalami cedera, salah seorang dokter dalam video itu, Zakiya Sayed, mengatakan insiden tersebut "tidak akan menghalangi saya melakukan tugas".

"Kami sedang melakukan tugas rutin untuk memeriksa kasus-kasus suspect. Kami tidak mengira kami akan diserang."

Sebanyak tujuh orang telah ditahan aparat atas keterkaitan mereka dengan insiden itu. Dr Anand Rai, yang merupakan bagian dari gugus tugas Covid-19 di Indore, mengatakan kepada BBC: "Tidak ada yang bisa membenarkan serangan terhadap tim medis. Namun itu terjadi di kawasan mayoritas Muslim, di mana secara umum ada ketidakpercayaan kepada pemerintah."

Dia mengatakan, area itu baru-baru ini menjadi saksi demonstrasi menentang undang-undang kewarganegaraan yang anyar.

"Sehingga kemarahan meluap dan diwujudkan dalam serangan ini. Namun, apapun alasannya, tidak ada yang bisa membenarkan aksi kekerasan, khususnya terhadap dokter dalam darurat kesehatan nasional," paparnya.

Sementara itu, sebuah rumah sakit di Kota Ghaziabad di bagian utara India juga menjadi tempat kericuhan pada Kamis (02/04). Rumah sakit itu menempatkan setidaknya 21 orang di karantina setelah mereka menghadiri acara Jamaah Tabligh yang dikaitkan dengan ratusan kasus positif corona di India.

Di rumah sakit Ghaziabad, beberapa orang yang dikarantina dituding menggunakan kata-kata makian kotor ke sejumlah perawat.

Baca Juga: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: