Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kabar Baik, Dunia Catat 79% Pasien Positif Corona Dinyatakan Sembuh

Kabar Baik, Dunia Catat 79% Pasien Positif Corona Dinyatakan Sembuh Kredit Foto: Reuters/China Daily
Warta Ekonomi, Jakarta -

Virus corona jenis baru yang menimbulkan penyakit Covid-19 terus menyebar ke berbagai penjuru dunia. Kendati demikian, angka kesembuhan dari pasien Covid-19 secara global cukup tinggi, yakni mencapai 79 persen.

Sebanyak 206 negara dan wilayah telah melaporkan adanya kasus infeksi dan kematian akibat penyakit Covid-19 yang terdeteksi pertama kali di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China.

Baca Juga: Dunia Optimis Melihat 93% Pasien Corona di China Sembuh, Ternyata Kuncinya Jalankan...

Seperti dikutip dari data Worldometers pada Minggu (5/4/2020), sebanyak 246.638 pasien Covid-19 di dunia sembuh. Jika dibandingkan dengan jumlah kasus nonaktif yang mencapai 311.367 kasus, persentasenya mencapai 79 persen.

Jumlah kematian naik mencapai 21 persen atau 64.729 jiwa. Di Italia, sebanyak 15.362 orang meninggal dunia akibat terinfeksi Covid-19. Mayoritas merupakan pasien berusia 75 tahun ke atas.

China yang makin pulih dari wabah ini mencatat 3.329 kematian sejak Desember 2019. Namun, berdasarkan jumlah kasus, Amerika Serikat (AS) kini memiliki jumlah kasus infeksi corona terbanyak dan telah melampaui China sebagai awal pusat wabah.

AS mencatat kasus infeksi sebanyak 311.635, sementara jumlah kematian di seluruh AS melampaui 8.000 jiwa. Kini pusat virus bergeser tidak lagi di China tetapi di Eropa dan AS.

Pemerintah Jerman juga mencatat kasus tertinggi harian dalam paparan Covid-19. Data dari Worldometers mencatat, Jerman memiliki 96.092 kasus infeksi virus bernama resmi SARS-Cov-2 ini dan kematian sebanyak 1.444. Sementara itu, Iran sebagai negara Timur Tengah yang terdampak paling parah akibat corona mencatat total infeksi sebanyak 55.743 dengan catatan 3.452 kematian.

Pemerintah Prancis juga melaporkan jumlah kematian yang mencengangkan hingga Ahad (5/4) dengan catatan 7.560 kematian. Sementara itu, kasus orang yang terinfeksi tercatat sebanyak 89.983.

Negara-negara lain telah mencatat ribuan hingga ratusan infeksi virus, sementara catatan kematian ada pada angka satu hingga ratusan akibat virus ini di banyak negara. Tidak sedikit negara memberlakukan pembatasan ketat terhadap orang asing yang masuk ke dalam negeri menyusul kasus-kasus baru di setiap negara banyak yang diimpor dari luar negeri.

Pemerintah di sejumlah negara juga memberlakukan karantina wilayah, provinsi, bahkan nasional yang sangat ketat guna mengekang penyebaran virus lebih luas dan cepat.

Kebijakan social distancing atau jaga jarak maupun physical distancing diperpanjang di berbagai negara guna menurunkan kurva kenaikan Covid-19. Kenaikan infeksi ini telah berdampak pada seluruh sektor terutama ekonomi di negara-negara maju sekalipun.

Wabah Covid-19 dinyatakan sebagai pandemi global oleh WHO pada 11 Maret. Pasalnya, Covid-19 dengan mudah menular dari orang ke orang di banyak bagian dunia pada saat yang bersamaan.

WHO sempat menyatakan butuh lebih dari tiga bulan untuk mencapai 100 ribu kasus pertama yang dikonfirmasi di seluruh dunia. Namun, nyatanya, jumlah kasus telah mencapai 200 ribu kasus hanya dalam 12 hari.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: