Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Harimau Koleksi Kebun Binatang New York Positif Corona, Ini Kata Pengelola

Harimau Koleksi Kebun Binatang New York Positif Corona, Ini Kata Pengelola Kredit Foto: Antara/Rosa Panggabean
Warta Ekonomi, New York -

Seekor harimau koleksi Kebun Bintang (bonbin) Bronx di New York, Amerika Serikat (AS), dites positif terinfeksi coronavirus disease-19 (COVID-19). Menurut pihak kebun binatang, satwa itu tertular virus corona dari penjaga atau pawangnya.

Tiga harimau lainnya dan tiga singa menderita batuk kering, tetapi diperkirakan sembuh.

Baca Juga: Duh, Kucing Peliharaan di Hong Kong Dilaporkan Terinfeksi Corona, Virus Terus Bermutasi?

"Kucing kami terinfeksi oleh orang yang merawat mereka yang tanpa gejala terinfeksi virus atau sebelum orang tersebut mengalami gejala," kata Wildlife Conservation Society, yang mengelola kebun binatang tersebut, dalam sebuah pernyataan.

"Kami mengetes kucing itu dengan sangat hati-hati dan akan memastikan setiap pengetahuan yang kami peroleh tentang COVID-19 akan berkontribusi pada pemahaman dunia yang berkelanjutan tentang virus corona baru ini," lanjut pernyataan tersebut.

Laboratorium Layanan Veteriner Nasional Kementerian Pertanian (USDA) AS mengonfirmasi satu tes positif COVID-19 untuk Nadia, seekor harimau betina Melayu berusia 4 tahun. Namun, belum jelas apakah hasil tes tambahan sedang menunggu untuk satwa lain.

Nadia serta saudara betinanya; Azul, dua harimau Amur, dan tiga singa Afrika telah menderita batuk kering dan telah mengalami beberapa penurunan nafsu makan. Menurut semua satwa itu dinyatakan masih dalam kondisi baik di bawah perawatan.

Paul Calle, kepala dokter hewan di Kebun Binatang Bronx, mengatakan kepada Reuters bahwa pihaknya tidak ingin membuat semua satwa itu dibius.

"Harimau dan singa tidak sakit parah," katanya, yang dilansir Senin (6/4/2020).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: