Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Miliarder Bill Gates: Angka Kematian Akibat Corona Bisa Ditekan dengan Cara . . . .

Miliarder Bill Gates: Angka Kematian Akibat Corona Bisa Ditekan dengan Cara . . . . Kredit Foto: Reuters/Eric Vidal
Warta Ekonomi, Bogor -

Skenario terburuk pandemi corona di Amerika Serikat (AS) diproyeksikan terjadi beberapa bulan ke depan. Namun, miliarder filantropis Bill Gates menyebutkan, kematian akibat corona bisa ditekan lewat sejumlah tindakan. Apa saja?

Pekan lalu, anggota tim kesehatan Presiden Donald Trump memproyeksikan jumlah kematian di kisaran 100 ribu-240 ribu selama dua bulan ke depan. Apalagi, pandemi itu disebut belum terkendali dan memiliki sifat musiman.

"Bila kita mempraktikan pembatasan jarak secara benar dan tepat, seharusnya kita bisa menekan angka kematian yang telah diprediksi," kata Gates, dikutip dari CNBC Internasional, Senin (6/4/2020).

Baca Juga: Penerbangan Lesu Akibat Corona, Maskapai Ini Bahkan Cuma Angkut 1 Penumpang

Sampai hari ini, jumlah kasus infeksi corona di AS telah mencapai 336.830, dengan jumlah kematian 9.618 dan 17.977 pasien sembuh. Selain praktik pembatasan jarak, tindakan tes uji corona di juga perlu diperbaiki

"Jika tes (corona) diperbaiki, melibatkan 50 negara bagian, angkanya bisa berada di bawah itu. Namun tentu saja, negara kita akan membayar harga ekonomi yang sangat besar," tambah Gates, dilansir dari Reuters.

Pendiri Microsoft Corp itu telah menyarankan pemerintah untuk melakukan kebijakan karantina nasional (lockdown) demi mengendalikan penyebaran virus COVID-19.

Minggu yang Buruk Bagi AS

Dokter Anthony Fauci dan Ahli Bedah Umum Jerome Adams juga memproyeksikan satu-dua minggu terberat bagi AS jika beban kasus meningkat di sejumlah daerah.

"Ini akan jadi minggu yang buruk, kita harus siap untuk itu," ujar Fauci.

Dalam waktu seminggu atau lebih, kurva virus corona AS akan mulai merata, menurut Fauci. 

Mantan Komisioner Administrasi Makanan dan Obat-obatan AS, Scott Gottlieb menilai, AS masih kurang malkukan pendekatan langsung terhadap pengembangan vaksis atau perawatan untuk COVID-19.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna

Bagikan Artikel: