Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Lesu, Miliarder yang Hobi Investasi Ini Jual Rp6,4 Triliun Asetnya dari Sektor Penerbangan!

Lesu, Miliarder yang Hobi Investasi Ini Jual Rp6,4 Triliun Asetnya dari Sektor Penerbangan! Kredit Foto: REUTERS/Lucas Jackson
Warta Ekonomi, Jakarta -

Berkshire Hathaway dari Warren Buffett menjual hampir US$390 juta (Rp6,4 triliun) sahamnya di Delta Air Lines dan Southwest Airlines minggu ini, mengurangi asetnya yang terpapar dalam industri penerbangan akibat pandemi virus corona (COVID-19).

Konglomerat investor itu memangkas sekitar 11% sahamnya di Delta hampir seperlima, dari 71,9 juta saham menjadi 58,9 juta, menurut laporan Komisi Sekuritas dan Bursa yang diterbitkan pada hari Jumat.

Baca Juga: Singgung Kematian dalam Surat Tahunan, Warren Buffett Kirim Sinyal Kuat Pensiun?

Berkshire juga menjual sekitar 2,3 juta saham di Southwest, mengurangi sahamnya di maskapai ini hanya lebih dari 4%. Hal ini menjaring sekitar US$314 juta dari penjualan saham Delta, ditambah US$74 juta dari pelepasan Southwest, dengan total sekitar $389 juta.

Berita itu membuat saham Delta turun 11% dan persediaan Southwest turun 9% dalam perdagangan setelah jam kerja.

Portofolio saham Berkshire diperkirakan mencapai US$ 5 miliar pada investasinya di empat maskapai utama AS kuartal terakhir karena mereka anjlok dengan rata-rata 52% pada periode tersebut.

Tapi para pelepasan itu mengejutkan. "Saya tidak akan menjual saham maskapai," kata Buffett kepada Yahoo Finance tiga minggu lalu.

Penjualan datang karena industri penerbangan terus mengalami kerugian besar di tengah wabah virus corona. Maskapai telah dipaksa untuk menangguhkan rute, membatalkan penerbangan, dan pesawat darat sebagai pembatasan perjalanan, penutupan perbatasan, dan kebijakan tinggal di rumah menyebabkan hampir menghentikan perjalanan udara.

Kedua maskapai mengatakan mereka berencana untuk mengajukan pembayaran gaji di bawah paket bantuan virus corona dari pemerintah yang akan membantu membayar pekerja. Menurut ketentuan hibah, maskapai penerbangan akan dilarang membeli kembali saham atau membayar dividen kepada pemegang saham.

Maskapai yang menerima bantuan melalui hibah penggajian, atau dalam bentuk pinjaman, juga diharuskan untuk terus terbang meskipun permintaan rendah, sebagai bagian dari upaya untuk mempertahankan rantai pasokan dan konektivitas untuk perjalanan penting.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: