Trump Ngaku Dapat Secercah Cahaya, Orang Ini Tegas: Tidak Sesuai Fakta, Esok Akan Jadi Sangat Buruk!

Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden AS, Donald Trump, mengaku melihat cahaya di tengah masa-masa sulit AS yang tengah berperang melawan virus corona. Pemimpin negara yang kontroversial itu mengatakan bahwa AS mungkin semakin dekat dengan puncak wabah sehingga mungkin akan segera membaik.

Baca Juga: Pemilik RS Hermina Gelontorkan Ratusan Miliar Rupiah Buat Belanja 30 Juta Saham Masyarakat!

"Saya melihat cahaya di ujung terowongan. Saya pikir indikasi adalah beberapa angka yang keluar hari ini ... Anda tahu, kami memiliki pertemuan yang sangat baik hari ini dan kami melihat hal-hal yang kami bahkan tidak laporkan karena kami pikir terlalu dini untuk melaporkan," tegas Trump dikutip dari South China Morning Post, Jakarta, Senin (6/04/2020).

Namun, pernyataan yang bertolak belakang justru disampaikan oleh anggota kunci dari gugus tugas dan direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular, Dr. Anthony Fauci. Ia menegaskan, apa yang disampaikan Trump sangat tidak kompetibel. Bahkan, tim gugus tugas memprediksi bahwa AS akan menghadapi pekan yang paling mengerikan akibat virus corona.

Baca Juga: Bukannya Beri Ketenangan, Trump Malah Prediksi Akan Ada Banyak Kematian di AS

"Jadi, sekarang kita melihat seperti yang semua kita katakan dengan benar bahwa ini mungkin akan menjadi pekan yang sangat buruk," tegas Anthony.

Baca Juga: Waduh, Trump Niat Kenakan Tarif Impor Minyak di Tengah Pandemi?!

“Itu adalah refleksi dari apa yang terjadi dua setengah minggu yang lalu. Jadi jika kita mulai melihat sekarang perataan atau stabilisasi kasus, apa yang Anda dengar tentang cahaya potensial di ujung terowongan tidak menghilangkan fakta bahwa besok, hari berikutnya, akan terlihat sangat buruk. Ini benar-benar tidak sesuai dengan apa yang kita katakan," sambungnya lagi.

Sementara itu, Wakil dari Wakil Presiden Mike Pence di gugus tugas, yakni Deborah Birx, menyatakan setuju bahwa AS kemungkinan akan mencapai puncak wabah. Meskipun begitu, menggalakkan pembatasan sosial menjadi lebih penting untuk mengendalikan penyebaran Covid-19 di AS. 

"Jika kita melakukan ini, kita berpotensi menjadi lebih baik," tegas Deborah.