Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Indonesia Dihantam Badai Corona, Jokowi Pamer Negaranya Gak...

Indonesia Dihantam Badai Corona, Jokowi Pamer Negaranya Gak... Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) tampak memamerkan Indonesia tidak masuk 10 negara terbanyak kasus pasien positif corona atau Covid-19.

Diketahui, hingga Minggu (5/4) kemarin, pasien positif virus corona di Indonesia tembus 2.273 orang.

"Berkaitan dengan berita mengenai yang terjadi di negara-negara lain. Ini juga perlu disampaikan kepada publik, agar publik juga memiliki sebuah wawasan. Bahwa sekarang ini sudah 207 negara yang terdampak. Mestinya ada yang menyampaikan, mungkin tidak dari kami," katanya dalam rapat terbatas yang disiarkan akun Youtube Sekretariat Presiden, Senin (6/4/2020).

Baca Juga: Wajib Pakai Masker! Jokowi Janji Mau Bagi-Bagi Masker ke Rakyatnya

Baca Juga: Rakyat Ragukan Pemerintah Atasi Corona, Ratusan Ribu Komentar Negatif Bombardir Jokowi-Terawan

Lanjutnya, ia berpandangan perlu ada hal yang disampaikan sebagai sarana informasu. Yakni, 10 besar negara-negara yang terdampak virus corona terparah.

"Tapi ini perlu disampaikan mengenai 10 negara dengan kasus tertinggi. Misalnya di Amerika Serikat sekarang sudah 305 ribu, Italia 119 ribu, Spanyol 117 ribu, Jerman 85 ribu, RRT 82 ribu, Prancis 63 ribu, Iran 53 ribu, Inggris 38 ribu, Tukri 20 ribu, dan Swiss 19 ribu," sambungnya.

Lebih lanjut, ia menilai pemaparan tersebut setidaknya bisa memberikan wawasan jika virus corona tidak hanya terjadi di Indonesia.

"Yang kita semuanya memiliki gambaran bahwa penyakit ini tidak hanya di Indonesia. Tetapi di 207 negara. Dan kasus-kasusnya tadi disampaikan 10 kasus tertinggi di negara-negara tadi yang disebutkan. Ini mungkin tidak tahu setiap hari atau dua hari harus ada yang menyampaikan, tetapi sekali lagi bukan dari kami," katanya.

Sambungnya, ia juga meminta jajarannya untuk mempercepat pelaksanaan tes Polymerase Chain Reaction (PCR). Tak hanya  itu, Jokowi juga meminta agar pelaksanaan rapid test alias uji cepat virus corona diprioritaskan bagi orang tertentu.

"Mengenai kecepatan, saya betul-betul minta agar tes PCR, pelaksanaan rapid test ini diberikan prioritas untuk orang-orang yang berisiko tinggi," kata Jokowi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: