Perkenalkan, Ini Dia CEO Baru RSPO Loh!

Warta Ekonomi, Jakarta -

Dewan Gubernur (BoG) Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) telah sepakat menunjuk Beverley Postma sebagai Chief Executive Officer (CEO) RSPO yang akan efektif menjabat terhitung Mei 2020 mendatang. RSPO merupakan organisasi bagi berbagai pemangku kepentingan yang memiliki standar minyak kelapa sawit berkelanjutan yang paling luas diakui di dunia. 

Ketua Bersama Dewan Gubernur RSPO, Anne Rosenbarger dan Dato’ Carl Bek-Nielsen, dalam sebuah siaran Pers RSPO berkata, "Atas nama Dewan, kami senang dapat mengumumkan penunjukkan Nona Postma sebagai Chief Executive Officer baru RSPO. Kami yakin bahwa dengan pengalamannya dalam industri pangan dunia selama lebih dari 20 tahun, Beverley akan dapat membantu RSPO mencapai titik nadir yang lebih tinggi dan dapat menciptakan dampak yang lebih besar pada mata rantai nilai kelapa sawit berkelanjutan."

Baca Juga: ISPO Sawit Baru Vs Lama, Apa Bedanya?

Beverley ialah pendiri sekaligus Direktur Eksekutif Food Industry Asia (FIA) yang merupakan asosiasi perusahaan pangan terkemuka di Asia. Tidak hanya itu, Beverley juga merupakan CEO HarvestPlus yang berlokasi di Washington DC, di mana ia mengelola tim global yang terdiri lebih dari 170 staf yang tersebar di 15 negara.

Beverley adalah CEO berpengalaman dan memiliki keahlian dalam pengembangan strategi baik pada dunia bisnis, pemerintah, maupun masyarakat sipil. Sebelumnya, Beverley menjabat sebagai konsultan untuk GreenOcean Group yang merupakan konsultan bisnis berkelanjutan dan berlokasi di Singapura.

Sebagai CEO terpilih, Beverley Postma mengungkapkan dirinya merasa terhormat dapat bergabung dengan organisasi yang memainkan peran penting dalam salah satu komoditas terpenting yang diperdagangkan secara global saat ini. Beverley juga menambahkan bahwa ia dengan senang hati akan memulai "babak baru" di masa-masa yang penuh ketidakpastian ketika masyarakat dunia menghadapi tantangan Covid-19.

"Walaupun menghadapi tantangan pendekatan RSPO, yaitu dalam mengumpulkan berbagai kelompok pemangku kepentingan dengan kepentingan masing-masing, merupakan jalan terbaik untuk membangun kemitraan yang efektif dan untuk mencari solusi bagi permasalahan dunia yang paling pelik," ujar Beverley.