Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Konsumsi BBM di Jawa Timur dan Bali Menurun, Pertamina Tetap Pastikan Ketersediaan Stok

Konsumsi BBM di Jawa Timur dan Bali Menurun, Pertamina Tetap Pastikan Ketersediaan Stok Kredit Foto: Antara/Dhemas Reviyanto
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Pertamina (Persero) memastikan tetap siaga dengan menjamin pasokan energi nasional agar aman dan mencukupi di seluruh wilayah Indonesia, termasuk di wilayah Jawa Timur dan Bali di tengah pandemi Covid-19.

Unit Manager Communication, Relations, & CSR MOR V Pertamina, Rustam Aji, menyampaikan bahwa menjelang tiga minggu masa pembatasan aktivitas di luar rumah, Pertamina menjamin ketersediaan pasokan serta memastikan kegiatan operasional penyaluran BBM dan LPG berjalan baik dengan tetap memperhatikan protokol pencegahan Covid-19.

Baca Juga: Tak Tanggung-Tanggung, Pertamina Tambah Pasokan LPG 3 Kg di Wilayah Bekasi Hingga 1 Juta Tabung

"Saat ini, pasokan BBM yang ada di Fuel Terminal di wilayah Jawa Timur dan Bali dalam jumlah yang aman. Walaupun konsumsi BBM terus turun, kami tetap memonitor pasokan dan penyaluran ke masyarakat," jelas Rustam, Senin (6/4/2020).

Berdasarkan data penyaluran 27 Maret hingga 3 April kemarin, konsumsi Gasoline (Premium, Perta-Series) di Jawa Timur turun 28% menjadi rata-rata 9.300 kilo liter per hari, dari kondisi normal yang mencapai 12.900 kilo liter per hari. Sementara, konsumsi Gasoil (BioSolar, Dex-Series) pada periode yang sama, turun 15% dari kondisi normal 6.000 kilo liter per hari menjadi 5.100 kilo liter per hari.

Untuk konsumsi Gasoline (Premium, Perta-Series) di Bali turun 40% menjadi rata-rata 1.630 kilo liter per hari, dari kondisi normal yang mencapai 2.730 kilo liter per hari. Konsumsi Gasoil (BioSolar, Dex-Series) pada periode yang sama, turun 25% dari kondisi normal 560 kilo liter per hari menjadi 420 kilo liter per hari.

"Di sisi lain, terjadi peningkatan konsumsi LPG Sektor Rumah Tangga, baik LPG Subsidi kemasan 3 kg maupun LPG Non-Subsidi seperti produk Bright Gas kemasan 12 kg dan 5,5 kg," tambah Rustam.

Pada periode 27 Maret hingga 3 April, tercatat ada kenaikan tipis LPG sektor rumah tangga di Jawa Timur, dari rata-rata 4.050 metrik ton (MT) per hari pada kondisi normal menjadi 4.200 MT per hari. Sementara untuk Bali, tercatat ada kenaikan LPG sektor rumah tangga sebesar 8% dari rata-rata 680 metrik ton (MT) per hari pada kondisi normal menjadi 740 MT per hari.

Pertamina terus memonitor peningkatan kebutuhan LPG khususnya LPG Subsidi 3 kg, termasuk apabila ada permintaan penambahan fakultatif dari masing-masing pemerintah daerah sehingga masyarakat tidak perlu khawatir.

"Pantauan kami, penurunan konsumsi BBM dan kenaikan konsumsi LPG sektor rumah tangga ini sejalan dengan anjuran yang disampaikan Pemerintah agar masyarakat membatasi mobilisasi di luar rumah sebagai upaya pencegahan penularan virus Covid-19," jelas Rustam.

Rustam memastikan operasional distribusi BBM dan LPG tetap berjalan normal, dengan pengaturan personil dan tempat kerja yang ketat sesuai dengan protokol pencegahan Covid-19. Masyarakat juga dapat berpartisipasi aktif dalam upaya peningkatan pelayanan Pertamina dan melaporkan apabila terjadi kendala dan hambatan distribusi produk Pertamina melalui Pertamina Call Center di nomor 135.

"Dalam situasi darurat ini, kami akan tetap bekerja untuk memenuhi kebutuhan energi masyarakat dan mendukung kebijakan pemerintah untuk #DiRumahSaja," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: