Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dikecam karena Ancam Tembak Mati Pelanggar, Duterte Kini Sumbang Gaji buat Lawan Corona

Dikecam karena Ancam Tembak Mati Pelanggar, Duterte Kini Sumbang Gaji buat Lawan Corona Kredit Foto: Reuters/Erik De Castro
Warta Ekonomi, Manila -

Presiden Rodrigo Duterte akan menyumbangkan gaji satu bulan untuk berkontribusi dalam penyelesaian krisis virus corona (COVID-19) di Filipina. Hal itu disampaikan Juru Bicaranya, Salvador Panelo dalam sebuah pernyataan pada Minggu (5/4/2020). 

Dia menambahkan bahwa selain dari presiden, "banyak anggota kabinet Duterte juga berjanji untuk memotong 75 persen dari gaji bulanan mereka dari April hingga Desember tahun ini".

Baca Juga: Duterte Keras Terapkan Lockdown, Pelanggar di Filipina Diancam Tembak Mati

"Yang lain telah mengajukan pengurangan gaji untuk seluruh durasi keadaan darurat kesehatan masyarakat dalam solidaritas dengan warga negara kita dan untuk membantu dalam upaya pemerintah untuk menghentikan penyebaran virus corona", kata Panelo sebagaimana dilansir Sputnik, Senin (6/4/2020).

Sejumlah pejabat lainnya seperti dari Kantor Juru Bicara Kepresidenan juga telah memutuskan untuk menyumbangkan sedikitnya 10 persen dari pendapatan mereka pada April untuk tujuan tersebut, juga menjanjikan sebagian dari gaji mereka di bulan-bulan mendatang untuk membantu pemerintah mengatasi dampak dari pandemi COVID-19.

Langkah Duterte itu disampaikan beberapa hari setelah dia berjanji akan menindak keras warga yang melanggar pembatasan yang diterapkan pemerintah pada gerakan dan pertemuan massal.

Sebelumnya, dia juga telah menyampaikan pujian kepada petugas medis Filipina yang mempertaruhkan nyawa mereka saat merawat pasien yang terinfeksi COVID-19.

“Ada dokter, perawat, pembantu yang meninggal. Mereka adalah orang-orang yang mati membantu orang lain. Mereka sangat beruntung. Mereka mati demi negara. Itu harus menjadi alasan mengapa kita mati. Merupakan kehormatan untuk mati demi negara Anda, saya yakinkan Anda,” tegas Duterte saat itu.

Pada 16 Maret, Duterte mengumumkan keadaan darurat selama enam bulan di Filipina terkait pandemi virus corona. Dia telah memberlakukan larangan masuknya warga negara asing, dengan beberapa pengecualian, tetapi tidak mengumumkan penguncian secara nasional, hanya di sebagian besar wilayah Filipina.

Hingga Minggu, Departemen Kesehatan Filipina melaporkan 3.246 kasus COVID-19 yang dikonfirmasi, dengan 152 kematian dan 64 pasien yang pulih.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: