Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rupanya Ada Bisnis yang Menang Banyak saat Corona Mengganas, Ini Contohnya

Rupanya Ada Bisnis yang Menang Banyak saat Corona Mengganas, Ini Contohnya Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa tidak semua sektor usaha atau industri mengalami tekanan akibat mewabahnya virus corona (Covid-19). Dia menilai masih ada beberapa industri yang mengalami keuntungan akibat wabah itu.

Berdasarkan sejumlah data yang dia suguhkan saat rapat kerja virtual dengan Komisi XI DPR RI serta Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), maupun Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), setidaknya delapan industri yang dikategorikannya sebagai potensial winners.

"Covid timbulkan dampak negatif di semua negara, tapi tidak semua sektor alami negatif. Ada sektor yang diperkirakan jadi winner atau loser," kata dia saat rapat virtual tersebut, Senin (6/4/2020).

Baca Juga: Anggaran Covid-19 RI Jauh Lebih Kecil dari Malaysia, Gerindra Ngomel-ngomel

Berdasarkan pemaparannya, delapan industri yang dikategorikannya sebagai winner itu di antaranya industri Tekstil dan Produk dari Tekstil; Kimia, Farmasi dan Alat Kesehatan; Makanan dan Minuman; Elektronik; Jasa Telekomunikasi; serta Jasa Logistik. 

Adapun yang sektor industri yang dikategorikannya sebagai potensial losers di antaranya industri Pariwisata, Konstruksi, Transportasi Darat, Laut dan Udara, Pertambangan, Keuangan serta Otomotif. Sedangkan sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah maupun Pertanian dikategorikannya di antara losers dan winners.

"Jadi beberapa sektor akan mengalami booming luar biasa karena permintaan tidak terbatas tapi juga ada yang sektor-sektor yang mengalami situasi sulit," tegasnya.

Dengan adanya pemetaan atau pengelompokan tersebut, di tegaskan Sri, maka pemerintah bisa memberikan kebijakan-kebijakan yang sesuai dengan situasi dan kondisi sektor usaha tersebut. Sehingga pola mitigasi krisis sektor kesehatan dan kemanusiaan akibat virus tersebut bisa lebih efektif terhadap ekonomi.

Baca Juga: Meningkat 21 Persen, Bandara Ngurah Rai Layani 3,5 Juta Penumpang Hingga Februari 2024

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: