Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gelombang PHK Makin Mengancam, 300 Karyawan Ramayana Bahkan Belum Terima Pesangon

Gelombang PHK Makin Mengancam, 300 Karyawan Ramayana Bahkan Belum Terima Pesangon Kredit Foto: Wordpress.com
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wabah corona berdampak serius pada para pelaku usaha. Di Depok, Jawa Barat, ratusan pegawai pasaraya atau department store Ramayana dikabarkan mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

Ketua Federasi Pekerja Metal Indonesia (FPMI) Wido Pratikno mengungkapkan itu kepada wartawan pada Senin (6/4/2020). Dia mengetahui kabar itu. "Yang saya tahu, kalau enggak salah, sekira 120 orang. Tapi nanti saya coba kontak dulu (untuk memastikan jumlahnya)," katanya.

Mereka, katanya, belum mendapatkan hak atas pesangon dan telah resmi dipecat sejak kemarin. Dia berjanji akan melakukan berbagai upaya untuk memperjuangkan nasib sejumlah buruh itu, sekurang-kurangnya agar mereka menerima pesangon.

Baca Juga: Gawat, Kalau Seperti Ini PHK Massal Tinggal Tunggu Waktu

Salah satu upaya yang akan ditempuh FPMI ialah melaporkannya kepada Dinas Tenaga Kerja Kota Depok dan berkomunikasi dengan perwakilan para pekerja yang di-PHK.

Store Manager Ramayana Depok Nukmal Amdar membenarkan kabar PHK sejumlah pegawai di pusat perbelanjaan itu. Total pegawai yang di-PHK mencapai sekitar 300 orang.

Mereka terbagi dalam beberapa kategori, yakni pegawai PT Ramayana Depok sekira 87 orang dan sejumlah pegawai di gerai-gerai yang selama ini ditempatkan di Ramayana Depok. Namun, Nukmal mengklaim perusahaannya akan berusaha memenuhi hak para pekerja, khususnya pegawai.

Baca Juga: Orang Terkaya Singapura Makin Tajir Melintir di Tengah Pandemi Corona

"Proses pemanggilan karyawan untuk diberikan haknya semuanya sudah berjalan. Ada (uang kesejahteraan), kami akan bayarkan sesuai ketentuan undang-undang," katanya.

Nukmal tak menampik bahwa kelesuan aktivitas ekonomi sejak wabah Covid-19 menjadi faktor utama PHK massal itu. "Jadi, karena virus ini kita sudah enggak ada harapan lagi. Akhirnya mungkin manajemen sudah memikirkan dengan matang karena sudah tidak mampu lagi menutup biaya," katanya.

Baca Juga: Pemprov Bali Bakal Sediakan Loket Pungutan Wisman di Terminal Domestik Bandara

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: