Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Stok Beras Banten Terkendali, PSBB Diterapkan Oke-oke Saja

Stok Beras Banten Terkendali, PSBB Diterapkan Oke-oke Saja Kredit Foto: Antara/Nova Wahyudi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sekretaris Dinas Pertanian Provinsi Banten Asep Mulya Hidayat mengatakan bahwa seandainya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diterapkan, ketersediaan beras di Banten dalam kondisi aman.

Ada empat wilayah yang merupakan lumbung padi di Banten, yaitu Kabupaten Tangerang, Kabupaten Serang, Kabupaten Pandeglang, dan Kabupaten Lebak.

"Walaupun Covid-19 ini semakin meluas penyebarannya, kami optimis. Dinas Pertanian bersama stakeholder yang lain bisa menyediakan beras bagi masyarakat Banten," kata Asep saat dihubungi lewat telepon, Senin (6/4/2020).

Baca Juga: Terawan Teken Izin PSBB, Jakarta Akan Jadi Kota Mati?

Menurut Asep, yang dikenal dengan nama Haji Rocker, pada Maret, produksi gabah di Banten mencapai 255.342 ton atau setara dengan 160.202 ton beras. Sedangkan panen April diperkirakan 384.44 ton gabah atau setara dengan 241.200 ton beras.

"Kebutuhan konsumsi beras April diperkirakan sekitar 113.200 ton. Jadi, ada surplus beras sekitar 128.000 ton. Dan Bulog diharapkan dapat membeli surplus beras petani ini," ungkapnya.

Lebih lanjut, Asep mengatakan, dampak Covid-19 sangat luas dan penangananya cukup kompleks. Saat ini yang dibutuhkan adalah sinergi dan kolaborasi. Bukan saja antarlembaga pemerintah, pusat, dan daerah termasuk Dinas Pertanian, tapi juga semua elemen bangsa.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan jangan ada yang membuat isu yang mengkhawatirkan. Sehingga pemerintah bisa bekerja fokus dalam menyediakan kebutuhan pangan.

Dalam kunjungannya saat meninjau salah satu perusahaan produsen gula di Cilegon, Banten, Kamis (2/4/2020), mantan Gubernur Sulsel itu menyatakan ketersediaan beberapa bahan pangan seperti, beras, jagung, gula, minyak, daging, telur, bawang, dan cabai cukup untuk Maret hingga Agustus 2020.

Bahan pangan tersebut yakni beras sebanyak 25.653.591 ton dengan kebutuhan 15.099.846 ton. Jagung sebanyak 13.741.071 ton dengan kebutuhan 9.096.555 ton. Bawang merah sebanyak 1.060.857 ton dengan kebutuhan 701.482 ton. Cabai besar 657.467 ton dengan kebutuhan 551.261 ton. Daging ayam ras 2.063.086 ton dengan kebutuhan 1.737.216 ton dan minyak goreng 23.392.557 ton dengan kebutuhan 4.419.180 ton.

Baca Juga: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: