Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gerindra Sebut: Corona Tunjukkan Kesenjangan Pikiran Elite dan Rakyat

Gerindra Sebut: Corona Tunjukkan Kesenjangan Pikiran Elite dan Rakyat Kredit Foto: Antara/Asprilla Dwi Adha
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Ferry Juliantono, menilai virus corona atau Covid-19 telah menimbulkan krisis ekonomi maupun sosial dalam kehidupan rakyat Indonesia. Kehidupan rakyat secara umum makin berat dan menyebabkan kesengsaraan rakyat kian menggunung atau memuncak terutama dalam bentuk kesenjangan antara rakyat dengan elite.

"Namun demikian, krisis juga bukan hanya memperlihatkan kesenjangan sosial dan ekonomi yang ada di masyarakat kita, tapi juga terdapat kesenjangan sekaligus perbedaan pikiran antara elite pemerintahan dengan pikiran dalam masyarakat tentang realita yang ada," kata Ferry, Selasa (7/4/2020).

Baca Juga: Hey Bung Sandi, Anda dan Gerindra Berkhianat?

Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (DPP APPSI) itu menuturkan sebelum kasus Covid-19 muncul, rakyat sudah terbiasa hidup dalam berbagai ketidakpastian karena pemerintah kerap menggunakan buzzer serta influencer (pemengaruh) bayaran yang menyebabkan penguasa menjadi tidak peka, antikritik, serta cenderung elitis, yang semata-mata mengejar tercapainya sebuah pencitraan di luar harapan rakyat.

"Nah, biasanya kalau terjadi kesenjangan seperti itu, pemerintah akan menggunakan kekuasaan yang otoriter, sementara rakyat hanya akan menggunakan jalan kekuatannnya sendiri," kata Ferry.

Ferry menegaskan, saat terjadi kontraksi sosial, sesungguhnya rakyatlah yang pasti menang. Dia mengungkapkan contoh lain terkait perbedaan antara realitas di masyarakat dan pikiran elite berkuasa adalah tentang melanjutkan proyek ibu kota dibarengi sikap penguasa yang terus bertahan alias ngotot, kemudian sikap melanjutkan pembahasan RUU Cipta Kerja atau Omnibuslaw.

Sementara itu, elite lain seperti jajaran pimpinan KPK justru meminta kenaikan gaji, ditambah sikap Menkunham yang akan membebaskan narapidana kasus korupsi dan juga narapidana umum.

"Ini tentu saja berlawanan dengan pikiran rakyat yang ingin semua proyek atau agenda dari penguasa yang tidak penting tersebut ditunda. Di luar itu, rakyat menghendaki pemotongan gaji pejabat, artinya rakyat ingin ada pengorbanan semua pihak. Jadi, tidak cuma rakyat yang dituntut memberi pengorbanan," tutur Ferry.

Hingga Senin, 6 April 2020 pukul 12.00 WIB, kasus positif virus corona atau Covid-19 mengalami penambahan. Ada penambahan 218 kasus baru sehingga total kasus pasien positif corona sebanyak 2.491 orang.

Untuk pasien yang dinyatakan sembuh ada penambahan 28 orang sehingga total 192 orang telah sembuh hingga hari ini. Kemudian, untuk meninggal dunia bertambah 11 orang sehingga total 209 orang meninggal dunia akibat virus tersebut.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: