Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

The Fed Beri Fasilitas Repo US$60 Miliar ke Bank Indonesia

The Fed Beri Fasilitas Repo US$60 Miliar ke Bank Indonesia Kredit Foto: Reuters/Chris Wattie
Warta Ekonomi, Jakarta -

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengatakan bahwa The Federal Reserve New York akan menyediakan pinjaman senilai US$60 miliar untuk membantu kebutuhan likuditas di tengah tingginya nilai tukar dolar yang dipicu wabah corona.

Namun dalam konferensi video, Selasa (7/4/2020), Perry mengatakan kepada para investor, Bank Indonesia belum memiliki rencana untuk mengunakan fasilitas tersebut. Fasilitas repo tersebut merupakan kepercayaan untuk ekonomi Indonesia.

Baca Juga: Virus Corona Gebuk Rupiah sampai Berdarah-Darah, Bank Indonesia Langsung Pasang Badan!

Dilansir dari Bloomberg, Selasa, rupiah tahun ini sangat terpukul di Asia, anjlok lebih dari 14 persen dari dolar. Penyebabnya, investor menarik uang mereka dari pasar dan mengalihkannya ke dolar sehingga memicu kelangkaan likuiditas.

Bank Indonesia telah mengambil langkah-langkah agresif untuk menghentikan dampak dari situasi tersebut dengan menggelontorkan US$9,43 miliar dari cadangan luar negerinya bulan lalu.

Perry mengatakan, cadangan Indonesia sekitar US$121 miliar adalah lebih dari cukup. Credit Line dari the Fed merupakan "Garis pertahanan kedua jikalau kita membutuhkan likuiditas dalam mata uang dolar," katanya.

Kepala Riset Asia pada Australia & New Zealand Banking Group di Singapura, Khoon Goh, mengatakan, fasilitas Repo akan memberikan akses kepada Bank Indonesia ke dolar jika dibutuhkan dan membantu mengurangi tekanan dalam jangka pendek.

"Di situasi pasar yang volatil saat ini, sentimen dan persepsi sangat penting. Fasilitas tersebut akan mengizinkan BI mengakses dolar tanpa perlu menjual obligasi AS yang disimpan di cadangan mereka."

Pada 31 Maret lalu, The Fed mengatakan telah membuat fasilitas Repo sementara bagi otoritas moneter internasional untuk membantu mendukung pasar keuangan. Fasilitas tersebut mengizinkan bank-bank sentral menukar sekuritas obligasi AS sementara mereka demi dolar AS.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lili Lestari
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: