Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jenazah Menumpuk dan Lahan Kurang, Ekuador Siapkan Makam Darurat

Jenazah Menumpuk dan Lahan Kurang, Ekuador Siapkan Makam Darurat Kredit Foto: Unsplash/Ashim D’Silva
Warta Ekonomi, Quito, Ekuador -

Pemerintah Ekuador sedang mempersiapkan pemakaman darurat hasil sumbangan pemakaman pribadi di Guayaquil, kota terbesar di negara itu. Ini dilakukan untuk mengatasi kekurangan makam di tengah pandemi virus Corona baru yang menghantam negara Andean itu dengan keras.

Pada hari Selasa, Ekuador mencatat 3.995 kasus virus Corona dan 220 kematian, dengan lebih dari 182 kematian yang diduga terkait dengan virus COVID-19. Wabah ini telah memicu kekurangan peti mati, mendorong beberapa orang untuk menguburkan kerabat mereka dalam kotak kardus yang disumbangkan oleh pihak pemakaman.

Konvoi mobil yang membawa peti mati menunggu di luar pemakaman pribadi di seluruh kota pada minggu, ketika keluarga korban menunggu berjam-jam untuk memakamkan kerabat mereka yang meninggal.

Rumah sakit dan layanan darurat juga dibanjiri mayat korban virus Corona. Kondisi ini memaksa beberapa keluarga menyimpan mayat di rumah mereka selama berhari-hari.

Pekan lalu, pemerintah Ekuador mulai menyimpan jasad korban virus Corona dalam wadah pendingin raksasa sampai makan untuk mereka disiapkan. Pemerintah Ekuador bertujuan untuk mengubur sekitar 100 jasad sehari di pemakaman di Guayaquil utara, yang memiliki kapasitas sekitar 2.000 bidang tanah.

Jorge Wated, yang mengoordinasikan tanggapan pemerintah terhadap penanganan korban meninggal, mengatakan pemerintah akan melakukan pemakaman itu sendiri dan menerbitkan panduan di internet untuk memastikan kerabat tahu di mana orang yang mereka cintai dikuburkan.

"Di pemakaman, mereka akan dimakamkan orang per orang, tanpa mengenakan biaya kepada keluarga," kata Wated seperti dikutip dari Reuters, Rabu (8/4/2020).

Kota Guayaquil juga mengatakan akan menyiapkan dua pemakaman umum dengan kapasitas untuk menangani sekitar 12.000 bidan tanah.

Presiden Ekuador, Lenin Moreno pekan lalu mengatakan, sekitar 3.500 orang dapat meninggal akibat virus Corona di provinsi Guayas, epicentrum bagi 68% kasus virus Corona di negara itu dan wilayan di mana kota Guayaquil berada.

Menurut Sekolah Tinggi Perawat Guayas di antara korban tewas sejauh ini tercatat ada tujuh perawat, menambahkan bahwa sekitar 147 perawat telah terinfeksi dan 120 telah mengundurkan diri karena takut tertular.

"Setiap hari, jumlah staf menurun," kata Lilia Triana, presiden organisasi perawat Ekuador.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: