Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Cadev Merosot, Gubernur BI: US$7 Miliar Kami Gunakan untuk Pasok Valas

Cadev Merosot, Gubernur BI: US$7 Miliar Kami Gunakan untuk Pasok Valas Kredit Foto: Pool BI
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bank Indonesia (BI) menggunakan cadangan devisa cukup besar untuk menstabilkan nilai tukar rupiah. Sebagaimana diketahui, rupiah tertekan beberapa waktu terakhir karena virus corona atau Covid-19 memicu kepanikan investor di dunia.

"Sekitar US$7 miliar ini kami gunakan untuk memasok valas di pasar khususnya pada Minggu kedua dan ketiga," ucap Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, dalam rapat virtual dengan Komisi XI, Rabu (8/4/2020).

Baca Juga: Optimis! BI Yakin Rupiah Bisa Menguat ke Rp15.000/US$

BI mencatat posisi cadangan devisa pada Maret 2020 mencapai US$121 miliar. Angka ini mengalami penurunan dibandingkan posisi akhir Februari yang sebesar US$130,4 miliar.

Perry mengatakan, ada beberapa penyebab mengapa posisi cadangan devisa pada akhir Maret mengalami penurunan. Salah satunya adalah digunakan untuk membayar utang pemerintah yang jatuh tempo sebesar US$2 miliar.

"Cadangan devisa kalau akhir Februari ini US$130,4 miliar, akhir Maret kemarin turun menjadi US$121 miliar. Ini kenapa turun? Karena sekitar US$2 miliar untuk bulan Maret ini ada utang pemerintah yang jatuh tempo atas nama pemerintah kita gunakan cadangan devisa," ujarnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: