Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Krisis Terbaru Gaza: Kurang Alat Tes Virus Corona

Krisis Terbaru Gaza: Kurang Alat Tes Virus Corona Kredit Foto: Reuters/Mohammed Salem
Warta Ekonomi, Gaza -

Juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza Ashraf al-Qidra menyatakan Jalur Gaza tidak memiliki lagi alat uji virus corona, Rabu (8/4/2020). Kondisi ini meningkatkan kekhawatiran bencana jika penyakit itu akan menyebar di daerah yang sedang diblokade.

"Pengujian di laboratorium pusat kami telah berhenti, setelah alat uji virus korona benar-benar habis," kata al-Qidra.

Baca Juga: Perjuangan Nyata Masyarakat Gaza Hadapi Corona di Tengah Blokade Israel

Jalur yang diterpa dengan kemiskinan selama bertahun-tahun ini berada di bawah blokade oleh negara tetangga Israel. Upaya ini, diakui pemerintah Israel, sebagai tindakan untuk menghentikan aliran senjata dan uang ke pemegang kekuasaan Palestina, Hamas.

Hingga saat ini, Gaza telah melaporkan 13 kasus infeksi virus corona yang semuanya berada di fasilitas karantina. Namun, para pejabat telah menyuarakan keprihatinan bahwa kekurangan peralatan penting dan pasokan medis dapat memicu penyebaran cepat di antara dua juta orang di wilayah itu.

Qidra mengatakan lusinan sampel sedang menunggu pengujian dan membuat ratusan orang harus tetap berada di fasilitas karantina. Dia mengimbau kepada organisasi internasional untuk membantu Gaza dengan memberikan alat uji serta 100 ventilator dan 140 tempat tidur untuk unit perawatan intensif.

Dalam upaya menahan penyebaran virus, Hamas telah menutup sekolah, masjid, dan gedung pernikahan serta melarang pertemuan dalam besar di jalan. Namun, pemerintah Palestina belum bergerak untuk memberlakukan karantina wilayah pada dua juta penduduk Gaza.

Israel yang dengan ketat mengontrol pergerakan masuk dan keluar dari Gaza sejak pekan lalu menyinggung bantuan untuk melawan virus corona kepada warga Palestina. Tawaran itu dibarengi dengan permintaan untuk melepaskan dua tentara Israel yang hilang selama perang 2014 di wilayah itu dan dua warga negaranya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: