Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bertahan 3 Generasi, Ini Kisah Berdirinya Jamu Sido Muncul yang Bawa Tolak Angin ke Luar Negeri

Bertahan 3 Generasi, Ini Kisah Berdirinya Jamu Sido Muncul yang Bawa Tolak Angin ke Luar Negeri Kredit Foto: Instagram/tolak_angin
Warta Ekonomi, Jakarta -

Orang Indonesia apabila dirasa tidak enak badan, akan merasa lebih baik ketika mengonsumsi Tolak Angin. Ya, produk lokal yang merupakan obat herbal ini berguna untuk meredakan masuk angin, perut mual, tenggorokan kering dan badan terasa dingin.

Tolak Angin dibuat oleh pendiri Sido Muncul pada tahun 1930 yaitu Ibu Rahmat Sulistyo. Tolak Angin juga dikenal berkat jargonnya "Orang pintar minum Tolak Angin".

Baca Juga: Cegah Penyebaran Covid-19, Pemkot Semarang Bakal Produksi Jamu Corona

Sebagaimana diketahui, Tolak Angin dibuat dari tumbuh-tumbuhan herbal dan madu serta ramuan lainnya. Tahun 1941, Ny. Rakhmat Sulistio membuat Jamu Tolak Angin yang ketika itu diberi nama Jamu Tujuh Angin.

Dari tahun ke tahun, usaha jamu miliknya berkembang baik, namun sempat terhenti ketika adanya agresi militer Belanda yang terjadi pada 1949.

Akibat agresi militer tersebut, Ny. Rakhmat Sulistio dan sumainya mengungsi ke Semarang. Dikota tersebut mereka mendirikan pabrik jamu yang diberi nama Sido Muncul yang memiliki arti ‘Impian yang Terwujud’.

Sejak berdiri pada tahun 1951, perusahaan Sido Muncul sendiri tidak pernah mengubah logonya yang berwujud tumbukan jamu dengan foto sosok Ibu dan seorang anak balita.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: