Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Penjualan Global Masih Tersendat, Bos Huawei: Kami Mau 'Jual' Layanan Google di Toko Aplikasi

Penjualan Global Masih Tersendat, Bos Huawei: Kami Mau 'Jual' Layanan Google di Toko Aplikasi Kredit Foto: Foto/Ilustrasi/Sindonews/Ian
Warta Ekonomi, Bogor -

Meskipun ponsel lipat Huawei, Mate X, dijual seharga 2.400 dolar Amerika (sekitar Rp37,8 juta), perusahaan asal Negeri Tirai Bambu itu masih merugi dalam penjualan perangkat tersebut.

Berdasarkan keterangan Kepala Bisnis Konsumen Huawei, Richard Yu, Huawei merugi sekitar US$60 juta-US$70 juta (sekitar Rp945,6 miliar-Rp1,1 T).

Namun, kerugian itu tidak menimpa perangkat Huawei yang lain. "Penjualan untuk P40 Lite yang baru-baru ini dirilis berjalan baik, biaya produksinya hanya sebagian kecil dari harga Mate X," kata Yu, dikutip dari KrAsia, Senin (13/4/2020).

Baca Juga: Rilis Seharga Rp14 Jutaan dan Andalkan Fotografi, Kamera Huawei P40 Tawarkan Segudang Keunggulan!

Jika angka yang disebutkan oleh Yu akurat, maka perusahaan itu tidak terdampak kerugian yang besar. Sebab, Huawei juga meluncurkan ponsel lipat baru, Mate XS dengan harga US$2.700 (sekitar Rp42,5 juta).

Ponsel Huawei sendiri masih menghadapi tantangan penjualan di luar negeri karena Daftar Hitam Amerika Serikat (AS) menghapus akses ke aplikasi Google, seperti YouTube, Google Maps, dan Google Play. Analis bilang, "hal itu akan memengaruhi penjualan."

Untuk mengganti layanan Google, Huawei mengembangkan Huawei Mobile Services (HMS). Namun, produsen ponsel itu masih berharap bisa kembali menggunakan perangkat lunak dari Google.

Lebih lanjut, Huawei juga telah menawarkan toko aplikasi AppGallery. Ketua Rotasi Huawei, Eric Xu mengatakan, "kami berharap bisa menawarkan aplikasi Google di AppGallery."

Meski demikian, Yu masih percaya diri kalau ponsel Huawei akan baik-baik saja tanpa komponen dari perusahaan AS. Perlu diketahui, para pejabat sneior AS sepakat untuk membatasi ekspor komponen optik tertentu, seperti peralatan radar dan smeikonduktor, kepada perusahaan asal China seperti Huawei.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna

Bagikan Artikel: